JAKARTA - Pertanyaan tentang bentuk bulan dan juga fasenya sering muncul saat waktu kecil. Hal ini terjadi karena saat malam hari, ketika langit cerah, anak-anak biasanya menatap ke langit dan melihat ada bulan yang berubah-ubah bentuknya dari waktu ke waktu.
Jarak orbit dari Bulan ke Bumi adalah 384.000 km dan Bulan merupakan satu-satunya satelit alami yang dimiliki oleh Bumi. Benda langit yang berbentuk seperti bola ini tidak memiliki cahaya dan tidak dapat memproduksi cahaya. Bulan hanya memantulkan cahaya dari sinar matahari. Itu lah mengapa bulan terlihat bersinar di malam hari.
Lalu, bagaimana bentuk bulan dan juga fasenya? Melansir dari berbagai sumber, Okezone akan berikut ini adalah bentuk bulan dan juga fase yang terjadi:
Bagaimana Bentuk Bulan dan Fasenya?
Bentuk dan fase bulan sebenarnya dipengaruhi oleh sistem revolusi Bulan. Yang mana membuat separuh dari bagian bulan akan menerima cahaya matahari dan sebagiannya lagi tidak, hal ini akan mempengaruhi bentuk bulan jika dilihat dari bumi. Walau pun pada kenyataannya bentuk bumi tidak berubah. Porsi terkena sinar matahari ini akan selalu berubah-ubah setiap saat. Dalam satu siklus fase bulan akan memakan waktu 29,5 hari.
Secara umum, Bulan memiliki 8 fase. Berikut Penjelasannya:
Fase New Moon atau Bulan Baru
Bulan baru atau bulan mati merupakan sebuah fase awal dari bulan. Fase ini terjadi ketika Bulan berada dalam posisi sejajar dengan Matahari dan Bumi. Cahaya Matahari akan dihalangi oleh Bulan yang mengakibatkan Bulan tidak dapat terlihat dari Bumi. Fase Bulan Baru memungkinkan terjadinya gerhana matahari.
Fase Waxing Crescent atau Bulan Sabit Awal
Fase selanjutnya adalah Bulan Sabit Awal dimana Bulan akan meninggalkan titik tengah antara Bumi dan Matahari yang mengakibatkan bagian Bulan yang terkena sinar Matahari tidak sampai setengahnya.
Fase First Quarter atau Bulan Paruh Awal
Pada fase ini Bulan berada di sudut 90º antara Bumi dan Matahari. Sering disebut sebagai fase setengah Bulan, karena pada fase ini setengah bentuk Bulan akan terang dan setengahnya lagi berupa bayangan.
Fase Waxing Gibbous atau Bulan Cembung Awal
Fase selanjutnya, Bulan berada di belakang Bumi dengan bagian yang terkena cahaya Matahari hanya ¾ saja. Sehingga jika kita lihat dari Bumi bentuknya menjadi cembung.

Fase Full Moon atau Bulan Purnama
Pada fase Bulan Purnama, posisi Bulan berada pada satu garis lurus dengan Matahari dan Bumi sama sepeti pada saat fase New Moon. Bedanya, bagian Bulan yang menghadap ke Bumi diterangi oleh cahaya Matahri. Sehingga Bulan terlihat bulat sempurna.
Fase Waning Gibbous atau Bulan Cembung Akhir
Setelah mengalami Bulan Purnama, fase akan berlanjut menuju fase Bulan Cembung Akhir dimana cahaya matahari hanya akan menyinari ¾ dari bagian Bulan. Bedanya dengan Cembung Awal adalah pada fase ini, bagian sisi kanan terlihat lebih gelap.
Fase Third Quarter atau Bulan Paruh Akhir
Pada fase ini, Bulan dilihat dari Bumi akan terlihat seperti setengah lingkaran karena Matahari hanya menyinari setengah bagian dari Bulan.
Fase Waning Crescent atau Bulan Sabit Akhir
Di fase akhir ini, Bulan akan kembali berbentuk sabit kemudian akan kembali tidak terlihat atau kembali ke posisi awal yaitu New Moon.
Demikian penjelasan dari Okezone mengenai bagaimana bentuk bulan dan fasenya. Semoga membantu.
(Angkasa Yudhistira)