Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Mahasiswi Universitas Pertamina Buat Inovasi Eksplorasi Lepas Pantai Ramah Lingkungan

Wahyudi Aulia Siregar , Jurnalis-Senin, 18 Oktober 2021 |17:01 WIB
Mahasiswi Universitas Pertamina Buat Inovasi Eksplorasi Lepas Pantai Ramah Lingkungan
Mahasiswi Universitas Pertamina Ester Anggraeni Simanjuntak.
A
A
A

JAKARTA - Tiga mahasiswa Universitas Pertamina mengagas desain pengeboran lepas pantai yang aman dan ramah lingkungan serta efisien dari segi biaya. Ketiganya adalah Fransisca Indah Permatasari, Larasati Dina Putri dan seorang mahasiswa asal Kota Medan, Ester Anggreni Simanjuntak.

“Gagasan yang kami ajukan adalah mengganti cairan pengeboran berbasis minyak atau oil based fluida yang biasanya digunakan dalam proses pengeboran batuan, dengan water based fluida. Fluida berbasis minyak berpotensi menyebabkan pencemaran jika dibuang ke laut. Karenanya, kami menggantinya dengan fluida berbasis air yang lebih aman,” sebut Ester, Sabtu (16/10/2021).

BACA JUGA: Seleksi Masuk Universitas Pertamina Gunakan Nilai UTBK

Berdasarkan data Beachpedia, dari sekitar 706 juta galon limbah minyak di lautan, operasi pengeboran lepas pantai menyumbang sekira 2,1 persen setiap tahunnya. Limbah minyak dari operasi pengeboran lepas pantai salah satunya berasal dari oil based fluida.

Gagasan Ester dan dua rekannya itu meraih Juara 1 di ajang Derrick 2021 pada bidang Well Design Competition. Derrick merupakan ajang bergengsi tahunan yang diselenggarakan oleh Politeknik Energi dan Mineral (PEM) Akamigas Cepu. Kejuaraan ini diikuti oleh tim terbaik dari perguruan tinggi bergengsi di Indonesia. Setelah dinyatakan lolos pada preliminary, tim diberikan waktu untuk membuat laporan desain sumur offshore yang berlokasi di Northern Sea, Norwegia.

Semetara itu, Fransisca Indah, mengaku, kehadiran Mata Kuliah Teknik Pengeboran dan Mata Kuliah Workover and Well Services (Completion) yang mereka ikuti di Universitas Pertamina, sangat membantu mereka dalam menyusun proposal.

BACA JUGA: Banyak Mahasiswa Ingin Jadi Elon Musk Bangun Negara di Mars

“Kami juga sudah terbiasa dengan project based learning yang disesuaikan dengan kondisi riil industri energi saat ini. Sehingga, pengetahuan yang kami dapatkan dari pembelajaran di kelas, praktik di laboratorium, sharing para praktisi, dan kunjungan ke industri, dapat kami gabungkan untuk memenuhi tugas berbasis proyek tersebut,” tutur Fransisca.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement