Keduanya pun mendirikan toko sandwich pertama, "Pete's Super Submarines," di Bridgeport, Connecticut. Toko tersebut menjual lebih dari 300 sandwich pada hari pertama dibuka dengan harga masing-masing antara 49 dan 69 sen.
Seiring waktu berjalan, nama restoran diubah menjadi "Subway" pada 1968. Keduanya memutuskan untuk mendorong pertumbuhan dengan waralaba atau membiarkan orang lain membuka toko Subway dengan imbalan biaya. Pada 1988, Subway memiliki 2.000 lokasi. Pada 1990, ritel ini memiliki 5.000 toko. Lalu pada 1994, jumlahnya mencapai lebih dari 8.000 lokasi.
Times melaporkan DeLuca, penduduk asli Brooklyn, dikenal karena pendekatan langsung sebagai Presiden dan CEO. Dia secara pribadi menandatangani cek perusahaan, membuat keputusan perusahaan dan berkeliling ke berbagai waralaba di seluruh negeri.
Pada Juli 2013, Subway mengumumkan DeLuca telah didiagnosis menderita leukemia.
Menurut perusahaan, DeLuca melakukan kontak rutin dengan tim manajemennya, tetapi intensitasnya semakin berkurang saat ia menerima perawatan. DeLuca meninggal dua tahun kemudian, hanya beberapa minggu setelah peringatan 50 tahun Subway.
Subway yang berbasis di Milford, Connecticut, dimiliki secara pribadi dan tidak secara publik melaporkan kinerja keuangan atau paket pembayaran eksekutifnya. Namun pada 2015, majalah Forbes mematok kekayaan bersih DeLuca sebesar USD3,5 miliar (Rp49 triliun), menjadikannya individu terkaya ke-259 di Amerika Serikat (AS).
(Susi Susanti)