Oleh karena itu, kata dia, peran guru pun tidak akan pernah bisa digantikan oleh sebuah mesin atau sistem. Hal ini dikarenakan adanya pola emosional antara murid dan guru dalam sistem pembelajaran.
"Mesin itu tidak bisa bilang kepada anak, 'kamu itu bisa' 'saya percaya kamu bisa'. Itu hanya manusia yang bisa melakukan itu,"ucapnya.
Menurut Nadiem, peran guru yang terpenting adalah menimbulkan rasa kepercayaan diri dan rasa ingin tahu murid sehingga ada peningkatan kompetensi secara otomatis bagi peserta didik di sekolah.
"Kalau guru sudah punya filsafat itu adalah guru yang terbaik dan percaya potensi semua muridnya. Ga ada gunanya guru itu super pinter kalau dia tidak punya kedekatan batin dengan muridnya, skeptis terhadap potensi murid nya,"pungkasnya.
(Fahmi Firdaus )