Menurut dia, ide untuk menciptakan alat tersebut muncul saat melihat adanya alat pendingin yang selama ini digunakan untuk menjaga vaksin hanya bekerja secara offline.
"Dengan demikian, apabila terjadi perubahan suhu ke arah tidak normal, petugas tidak dapat mendeteksi secara real time dan akhirnya terlambat menanganinya. Dari sinilah kami tergugah untuk membuat sebuah alat pemantau suhu secara online yang akan memudahkan pengawasannya, sehingga kualitas vaksin tetap terjaga," katanya.
Sigit mengatakan alat pemantau suhu vaksin itu juga sudah dikerjasamakan dengan Telkom DXB IoT dan pada tahun 2021 telah diselesaikan serta didistribusikan sebanyak 20 unit
"Ke depan, kami berharap agar dapat mengembangkan alat tersebut dari segi kualitas dan kapasitas, serta kegunaan yang nantinya bukan hanya untuk vaksin Covid-19 saja, tetapi dapat juga untuk semua jenis vaksin," pungkasnya. (din)
(Rani Hardjanti)