BANDUNG - Wajah Amir Mahmud Alamsyah (17) tampak ceria usai menerima beasiswa dari Telkom University. Penyerahan beasiswa sendiri dilakukan di sela acara Tell You One Moment di Telkom University, Bandung, Rabu (22/11/2017).
Ia jadi satu dari 350 siswa SMA dan sederajat yang menerima beasiswa tersebut. Amir sendiri merupakan siswa kelas XII SMAN 1 Dayeuhkolot Kabupaten Bandung.
Bagi Amir, beasiswa itu dirasa sangat berharga. Sebab, beasiswa itu akan digunakan untuk meringankan biaya sekolahnya.
Selama ini, biaya sekolah Amir sejak SMP ditanggung oleh empat kakaknya. Sebab, Amir sudah tidak punya kedua orangtua sejak SMP. Beruntung ia memiliki kakak yang sayang dan mau membiayai sekolahnya.
Dengan adanya beasiswa itu, ia berharap beban para kakaknya berkurang dalam memikirkan biaya sekolah. Kakak-kakaknya pun antusias mendengar Amir mendapatkan beasiswa.
"Saya bilang sama kakak dapat beasiswa dari Telkom University. Alhamdulillah mereka juga senang," ujar Amir.
Ia sendiri paham bagaimana perjuangan kakaknya yang bahu-membahu membiayai sekolahnya. Apalagi, Amir juga punya satu adik yang saat ini kelas XI. Biaya sekolah sang adik pun sama, berasal dari keempat kakaknya.
Selama ini, Amir berusaha dengan keras. Ia belajar dengan baik dan tidak pernah berfoya-foya. Bahkan, ia mengaku dalam seminggu hanya diberi uang jajan Rp50 ribu. Tapi ia tidak mengeluh. Baginya, uang jajan itu lebih dari cukup.
Ia pun berusaha menghemat pengeluaran. Salah satu cara yang dilakukan adalah pergi dan pulang sekolah menggunakan sepeda. Meski berjarak sekira 3 kilometer dari rumah ke sekolah, ia menikmatinya. Yang penting, ia tidak membebani para kakaknya untuk menambah uang jajannya di sekolah dan sehari-hari.
Amir sendiri bahkan belakangan ini sering mencari uang sendiri. Salah satunya dengan membantu pekerjaan gurunya. Ia rela membereskan rumah sang guru hingga membantu memeriksa jawaban ulangan atau tugas sekolah murid.
Pemuda kelahiran Bandung 26 Mei 1999 itu pun tak minder dengan kehidupannya. Ia bahkan tergolong siswa aktif di sekolah. Ia pun tercatat sebagai ketua Paskibra di sekolahnya.
Soal cita-cita, Amir mengaku ingin menjadi anggota TNI. Mimpi tinggi itu ia tatap dengan optimisme tinggi. Ia ingin membuat kakak dan adiknya bangga suatu saat nanti.
"Saya ingin jadi yang berbeda di keluarga, saya ingin jadi aparat negar, ingin berbakti pada negara. Saya juga mau naikin derajat keluarga," tuturnya.
Ia beralasan, menjadi anggota TNI dikarenakan senang dengan kebersamaan mereka. Ia ingin mendapatkan keluarga baru dengan baju yang sama. "Asyik kalau melihat tentara, semuanya dilakukan bareng-bareng," ucapnya.
Selama ini, Amir sendiri memiliki teman-teman yang sangat peduli padanya. Ia bahkan menganggap mereka seperti keluarga. Sehingga, meski sudah tidak punya ayah dan ibu, Amir mengaku tidak kesepian. Teman-temannya bahkan jadi pelecut semangat agar kehidupannya kelak akan jauh lebih baik dan membanggakan kakak dan adiknya.
Kini, semangat Amir mengejar cita-cita pun semakin besar setelah mendapatkan beasiswa tersebut. Ia akan semakin rajin belajar. Setelah lulus nanti, ia pun akan langsung mendaftar menjadi anggota TNI melalui Akmil. Semangat Amir!
(Kemas Irawan Nurrachman)