JAKARTA - Pengamat Kebudayaan Prof Wardiman Djojonegoro mengatakan penggunaan Bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatuan penting untuk diperkuat dan dibina untuk memupuk rasa persatuan dan sepenanggungan masyarakat Indonesia.
"Bahasa Indonesia perlu untuk membangun identitas bersama sebagai satu bangsa yang penuh keragaman dalam bahasa dan budaya," kata dia saat seminar nasional Kebhinnekaan di Atas Keberagaman di Jakarta, Selasa (23/5/2017).
Dia mengatakan dalam situasi sekarang ini, di mana semua orang dapat mengemukakan pendapatnya melalui media sosial sehingga banyak menimbulkan petentangan, bahasa Indonesia dapat menjadi salah satu penolong untuk menyatukan kembali masyarakatnya.
"Memang bahasa tidak menolong banyak, tetapi bahasa dapat mendorong identitas bersama dan kebersamaan sebagai bangsa Indonesia," kata dia.
Dia meminta masyarakat kembali berkaca pada peristiwa Sumpah Pemuda pada 1928, di mana para pemuda dari latar yang berbeda-beda rela meninggalkan kesukuannya dan mengakui satu bahasa yaitu bahasa Indonesia.
Saat itu di masyarakatnya masih menggunakan bahasa campur-campur, untuk bahasa pergaulan mereka menggunakan Bahasa Melayu sedangkan bahasa resmi menggunakan Bahasa Belanda.
Demi menggapai kemerdekaan mereka harus bersatu dan memilih Bahasa Melayu sebagai bahasa Indonesia, padahal saat itu penutur Bahasa Jawa dan Bahasa Sunda adalah terbanyak.