JEMBER - Bermula dari pengalaman pahit masa kecilnya, tak bisa bersekolah, seorang mantan pemulung di Kota Jember mendirikan 10 sekolah di kawasan Lereng Gunung Argopuro. Sekolah tersebut dibangun dengan biaya sendiri dan dikhususkan bagi kalangan tidak mampu.
Pria tersebut bernama Nur Fadli. Setelah menempuh jarak sejauh 30 kilometer dari Kota Jember, ia pun langsung disambut hangat oleh para muridnya di Desa Bangeran, Kecamatan Sukorambi. Fadli lalu segera menjalani rutinitasnya, yakni mengajar mata pelajaran agama Islam kepada anak didiknya.
Fadli sendiri merupakan perintis dan pendiri Sekolah Madrasah Ibtidaiyah Terpadu Ar Rohman. Tak hanya itu, dia juga mendirikan sekolah untuk madrasah tsanawiyah hingga madrasah aliyah yang berlokasi di Lereng Argopuro. Pendirian sekolah-sekolah tersebut bermodal dari usaha rongsokan yang dilakoninya.
Saat masih kecil, Fadli harus membantu kedua orangtuanya menjadi pencari rongsokan untuk menyambung hidup. Meski awalnya tak bisa sekolah, setelah bisa mencari nafkah dia lalu memiliki tekad untuk melanjutkan pendidikan hingga perguruan tinggi.
"Saya senang karena anak-anak dari kalangan tidak mampu di Lereng Gunung Argopuro dapat bersekolah gratis hingga jenjang aliyah. Jika mereka akan melanjutkan sekolah sampai kuliah saya siap menjembatani asal anak tersebut berprestasi," ujar Fadli.
Sementara salah satu siswa bernama Puji Wulandari mengungkapkan, merasa senang bisa lanjut sekolah meski di sana hanya ada beberapa guru dan siswa.
"Jika melihat lima tahun lalu anak-anak di desa harus rela menikah karena tidak ada sekolah. Jadi sekarang anak-anak semangat sekolah dan tidak ada lagi menikah dini," pungkas Puji. (ira)
Follow Berita Okezone di Google News
(sus)