MAKASSAR – Mahasiswa UIN Alaudin Makassar terpilih untuk mengikuti pertemuan dewan keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Korea Selatan, pada September 2016.
"Ada mahasiswa kami dari Prodi Agama Islam yang terpilih untuk menghadiri pertemuan PBB di Korea Selatan, September 2016. Kami tentunya ikut berbangga dengan kesempatan yang baik ini," jelas Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof Musafir Pababari, MS, sebagaimana disitat dari Antara, Jumat (5/8/2016).
Mahasiswa yang dimaksudkan itu saat ini tengah mengurus keperluan administrasi untuk bisa ikut dan menghadiri pertemuan tersebut.
Terpilihnya mahasiswa dari prodi agama di UIN Alauddin diharapkan bisa kembali mengangkat popularitas prodi agama Islam yang pada tahun ini memang mengalami penurunan pendaftar secara drastis.
Untuk prodi Islam yang dimaksudkan itu, yakni pengembangan masyarakat yang hanya 30 orang, ilmu akidah 24 orang, perbandingan mazhab 23 orang, perbandingan agama 11 orang, dan perbandingan agama 11 orang.
"Mahasiswa yang dipanggil justru bukan dari fakultas lain, melainkan dari ilmu agama. Ini tentunya menjadi kebanggaan tersendiri dan kita harapkan membuat prodi ini kembali jadi favorit," katanya.
Sementara Humas UIN Alauddin Makassar, Aryanto mengaku, ada pula mahasiswanya atas nama Hikmawati juga terpilih mewakili Indonesia dalam acara pertemuan 'Vienna International Christian-Islamic Summer University (VICISU) Summer Course' di Wina, Austria, Agustus 2016.
Mahasiswa jurusan bahasa Inggris itu mendapatkan beasiswa dan tentunya merupakan sebuah kebanggaan termasuk dari pihak akademika. VICISU sendiri merupakan program musim panas yang dilaksanakan selama satu bulan dengan tujuan menyatukan mahasiswa dan profesor dari universitas yang tersebar di lima benua.
Ajang internasional ini umumnya mendatangkan 40 mahasiswa dari universitas di 15 negara Eropa dan non-Eropa yang berbeda, seperti Afghanistan, Mesir, Jerman, Indonesia, Iran, Lebanon, Maroko, Oman, Pakistan, Swiss, Palestina, Rumania, Saudi Arabia, Turki, dan Austria.
Untuk proses terpilihnya Hikmawati sendiri memang bukan hal mudah. Mulai dari memasukkan berkas yang akan menimbang kelengkapan dokumen persyaratan, indeks prestasi kumulatif (IPK), nilai bahasa Inggris dalam KHS, curiculum vitae (CV), dan esai dalam bahasa Inggris.(afr)
(Rifa Nadia Nurfuadah)