MAKASSAR – Hikmawati, mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, terpilih mewakili Indonesia dalam ajang Vienna International Christian-Islamic Summer University (VICISU) Summer Course di Wina, Austria. Kegiatan tersebut akan berlangsung pada Agustus 2016.
Humas UIN Alauddin Makassar, Arianto, mengatakan bahwa mahasiswa jurusan bahasa Inggris tersebut mendapat beasiswa khusus. Hal itu pun langsung menjadi sebuah kebanggaan, termasuk dari pihak akademika.
"Kami dari pihak kampus tentu ikut berbangga ada mahasiswa kami ke ajang internasional. Kami berharap UIN Alauddin makin dikenal masyarakat luas," ungkapnya, Kamis (4/8/2016).
VICISU sendiri merupakan program musim panas yang dilaksanakan selama satu bulan dengan tujuan menyatukan mahasiswa dan profesor dari universitas yang tersebar di lima benua.
Ajang internasional ini umumnya mendatangkan 40 mahasiswa dari universitas di 15 negara Eropa dan non-Eropa yang berbeda, seperti Afghanistan, Mesir, Jerman, Indonesia, Iran, Lebanon, Maroko, Oman, Pakistan, Swiss, Palestina, Rumania, Saudi Arabia, Turki, dan Austria.
Mengenai proses terpilihnya Hikmawati memang bukan hal mudah. Mulai dari memasukkan berkas yang akan menimbang kelengkapan dokumen persyaratan, indeks prestasi kumulatif (IPK), nilai bahasa Inggris dalam KHS, curiculum vitae (CV), dan esai dalam bahasa Inggris.
Pada tahap kedua para peserta diimbau untuk mempersiapkan diri mengikuti tes wawancara berbahasa Inggris.
Wawancara dilaksanakan secara serentak pada Selasa 24 November 2015 di enam lokasi, yakni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, UIN Alauddin Makassar, UIN Sunan Ampel Surabaya, UIN Sumatera Utara, dan UIN Raden Fatah Palembang, Sumatera Selatan.
Dari hasil seleksi wawancara tahap pertama dan kedua diumumkan 25 peserta terpilih, kemudian disaring lagi menjadi 12 peserta, termasuk di antaranya Hikmawati.
Hikmawati mengakui saat ini telah berada di Austria untuk mengikuti kegiatan internasional tersebut.
"Saya tentunya bersyukur dan berbangga. Saingan saya hebat-hebat semua dan memiliki wawasan luas. Apalagi, 'speaking'-nya bagus-bagus meski bukan dari pendidikan bahasa Inggris," ujarnya. (afr)
(Rifa Nadia Nurfuadah)