Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Para Penghafal Alquran Gratis Kuliah di UIN Makassar

Antara , Jurnalis-Rabu, 03 Agustus 2016 |16:16 WIB
Para Penghafal Alquran Gratis Kuliah di UIN Makassar
Ilustrasi : (Foto: Dok. Okezone)
A
A
A

MAKASSAR – Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar membebaskan biaya kuliah bagi para penghafal kitab suci Alquran. Program ini akan diberikan kepada sejumlah mahasiswa yang mendaftar dan lulus seleksi.

Kepala Biro Akademik dan Kemahasiswaan UIN Makassar, Nuraeni Gani, M.M, mengatakan beasiswa bagi penghafal Alquran itu berlaku untuk mahasiswa dari seluruh jurusan yang ada di kampus tersebut.

"Kami sudah melaksanakan atau menyiapkan beasiswa khusus ini selama lima tahun terakhir. Kami bersyukur masih banyak yang bisa mendapatkan karena memang memiliki hafalan," ungkapnya, di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (3/8/2016).

Ia menjelaskan, beasiswa bagi penghafal Alquran ini dibagi menjadi tiga tingkatan. Bagi mahasiswa yang memiliki hafalan 1–10 juz akan dibebaskan biaya kuliahnya selama dua semester. Selanjutnya bagi penghafal sebanyak 11–20 juz akan dibebaskan sebanyak empat semester.

Kemudian bagi yang menghafal 21–30 juz akan dibebaskan selama delapan semester atau hingga lulus kuliah. Guna mengetahui jumlah hafalan dari setiap mahasiswa, telah disiapkan tim penguji yang memiliki hafalan tinggi.

"Pada penerimaan mahasiswa tahun lalu, kami memberikan sebanyak 10 beasiswa kepada para penghafal di sejumlah kategori. Kami memang memberikan sesuatu yang spesial karena memiliki kemampuan menghafal Alquran itu," ujarnya.

Rektor UIN Alauddin Makassar, Profesor Musafir Pababari, M.S, tidak menampik ada sejumlah program studi (prodi) di kampus yang dipimpinnya yang masih sepi peminat. Prodi Islam yang dimaksudkan itu yakni pengembangan masyarakat yakni hanya 30 orang mahasiswa, ilmu akidah 24 orang, perbandingan mazab 23 orang, perbandingan agama 11 orang, dan perbandingan agama 11 orang.

"Memang Prodi Islam saat ini termasuk nonfavorit dari calon mahasiswa yang mendaftar di UIN Alauddin Makassar," imbuhnya.

Mengenai kondisi yang terjadi khususnya terhadap minat calon mahasiswa memilih prodi keislaman, dirinya mengakui memang cukup wajar. Alasannya karena belakangan ini masyarakat khususnya para orangtua dan calon mahasiswa telah beralih dan berpikiran cenderung pragmatis.(afr)

(Rifa Nadia Nurfuadah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement