AMBON - Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon segera membuka jurusan pertambangan. Pembukaan jurusan baru tersebut guna mengantisipasi pembangunan dan pengelolaan ladang gas abadi Blok Masela di kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB), provinsi Maluku.
"Langkah ini guna mengantisipasi pembangunan dan pengelolaan Blok Masela yang telah diputuskan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dibangun di darat (onshore)," kata Rektor Unpatti, Martinus J Sapteno, di Ambon, seperti dilansir Antara, Sabtu (9/4/2016).
Keputusan pembukaan jurusan pertambangan yang merupakan bagian dari Fakultas Teknik Unpatti, guna menindak lanjuti permintaan Presiden Jokowi agar sumber daya manusia (SDM) yang akan mengelola dan menangani pengoperasian Blok Masela, harus berasal dari Maluku. Martinus mengakui, bersama Direktur Politeknik Ambon, Miegsjeglorie V Putuhena, telah bertemu Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohamad Nasir, pada 5 April 2016 guna membicarakan berbagai persiapan dan langkah-langkah pembukaan jurusan Pertambangan tersebut.
"Menristekdikti memberikan mandat kepada Unpatti dan Politeknik untuk menyetujui pembukaan jurusan Pertambangan dan penerimaan mahasiswa baru dengan minat khusus akan dilakukan pada Juli 2016, bersamaan dengan musim penerimaan mahasiswa baru," katanya.
Sedangkan menyangkut tenaga dosen, Nus mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan sejumlah universitas ternama di tanah air diantaranya Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Universitas Gadjah Mada (UGM) dan beberapa universitas lainnya.
"Tidak hanya tenaga dosen, tetapi kerjasama dengan universitas terkemuka di Tanah Air juga menyangkut laboratorium penelitian bagi mahasiswa dengan minat khusus di bidang pertambangan," katanya.
Unpatti Ambon juga akan mengirimkan 30 dosen Fakultas Teknik dan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) untuk mengikuti pelatihan selama 1,5 bulan pada Sekolah Tinggi Energi dan Mineral (STEM Akamigas) Cepu.
Kemristekdikti, Unpatti dan Politeknik Ambon juga telah menandatangani kerjasama dengan Persatuan Insinyur Indonesia (PII), Universitas Pattimura, Politeknik Negeri Ambon, dan Sekolah Tinggi Energi dan Mineral (STEM) Akamigas Cepu menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk membangun dan mengoperasikan Blok Masela.
Kemristekdikti akan berkoordinasi dengan kementerian Energi Sumber Daya Mineral; (ESDM) dan PII yang memiliki wadah-wadah lulusan bidang keinsinyuran (engineering), terutama menyangkut kebutuhan SDM yang diperlukan saat ladang gas terbesar di dunia tersebut dikelola.
Menristekdikti M Nasir dalam keterangan pers di Jakarta, 5 April 2016, menegaskan, memberikan mandat kepada Unpatti dan Politeknik Ambon untuk pembangunan SDM, sehingga tidak menjadi penonton saat pembangunan dan pengoperasian Blok Masela yang diperkirakan delapan tahun mendatang.
"Karena pembangunan (Blok Masela) belum dimulai, maka saya berikan mandat kepada Universitas Pattimura untuk pembangunan SDM. Jangan sampai masyarakat Maluku jadi penonton," tutur Menteri.
Penyiapan SDM tidak hanya untuk membangun dan mengoperasikan Blok Masela, tapi juga untuk mendukung pengembangan industri hilir yang akan berkembang seiring dengan dioperasikannya Blok Masela. Program studi yang dibutuhkan, ujar Nasir seperti teknik perminyakan, teknik mesin, teknik elektro, teknik kimia, teknik industri, teknik fisika, dan teknik sipil guna menghasilkan SDM Indonesia unggul yang diharapkan dapat bekerja pada di Blok Masela.
"Diharapkan tenaga keteknikan yang akan dihasilkan adalah Sarjana Teknik, Magister Teknik, Diploma l, Diploma ll, Diploma lll, Sarjana Teknik Terapan, Magister Terapan, dan Insinyur Profesional," katanya. (ira)
(Rifa Nadia Nurfuadah)