Share

Berharap Pada Dana Riset 2016

Sabtu 19 Desember 2015 10:33 WIB
https: img.okezone.com content 2015 12 19 65 1270842 berharap-pada-dana-riset-2016-xIOxkzjdDj.jpg Ilustrasi: Shutterstock

SEMARANG - Dana penelitian (riset) untuk anggaran tahun 2016 diharapkan meningkat. Sementara ini, DPR menyetujui pos dana riset Kemristekdikti sebesar Rp1,365 triliun atau sama persis dengan anggaran tahun 2015.

Sejak digabungnya Ristek dan Dikti menjadi satu kementerian maka penelitian dan pengabdian masyarakat jadi core (bagian utama). Dan saat ini gairah para dosen meneliti semakin tinggi, dengan bukti masuknya 14 ribu proposal penelitian yang masuk ke Dikti dan rencananya didanai di tahun 2016. Angka ini meningkat dari 12 ribu proposal tahun lalu, sementara dananya tetap Rp1,365 triliun.

"Kami berharap DPR masih bisa menaikkan dana penelitian tahun 2016 lewat RAPBN Perubahan yang dalam waktu dekat akan menjadi pembahasan di DPR." Demikian dikatakan Direktur Riset dan Pemberdayaan Masyarakat Kemenristekdikti Prof Dr Ocky Karna Radjasa DEA, pada seminar nasional โ€œArah kebijakan Nasional Tentang Riset dan Pengabdian Masyarakat dan Implikasinya bagi PTโ€ yang diselenggarakan Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata Semarang.

Seminar yang dibuka Rektor Unika Prof Dr Ir Y Budi Widianarko MSc dan dimoderatori Kepala LPPM Unika Soegijapranata Prof Dr Andreas Lako tersebut menampilkan nara sumber lain di antaranya Rektor ITB Prof Dr Ir Kadarsah Suryadi DEA, Rektor Unika Prof Dr Ir Y Budi Widianarko MSc dan Direktur Riset PT hartono Istana Teknology Ir Adi Susanto.

"Terkait penggunaan dana riset, maka dana tersebut akan dibagi dua yaitu 30 persen untuk dana kompetitif nasional. Siapa pun boleh terbuka maju mendapatkannya, biasanya untuk kalangan yang punya track rekord bagus. Sedangkan 70 persen sisanya untuk desentralisasi. Saya tetap komitmen masih desentralisasi, karena sebagian besar Perguruan Tinggi (PT) di Indonesia masih ada di level bawah kalau diukur pada basis kinerja penelitian," ujar Prof Dr Ocky yang juga dosen Universitas Diponegoro (Undip) ini.

Lebih lanjut menurutnya, saat ini Dikti mengelompokkan 3.294 perguruan tinggi Indonesia menjadi empat kelompok berbasis kinerja penelitian dan pengabdian masyarakat yaitu 14 perguruan tinggi kelompok Mandiri, 36 perguruan tinggi Utama, 79 perguruan tinggi Madya dan 772 perguruan tinggi Binaan serta sisanya tidak masuk di empat kelompok tersebut tetapi dimasukkan kategori binaan.

"Sehingga total yang dibina sebanyak 60 sampai 70 persen. Terjadi jomplang atau gap luar biasa antarperguruan tinggi di Indonesia sehingga pendanaan dipisah 70 persen untuk dana desentraliasi perguruan tinggi sesuai peringkat tersebut," tandas Ocky.

Follow Berita Okezone di Google News

(rfa)

Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini