JAKARTA - Pelaksanaan ujian nasional (UN) computer based test (CBT) dinilai minim kendala. Pemerintah pun berencana menerapkan UN online ini tahun depan.
Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Kapuspendik) Kemendikbud Nizam menjelaskan, UN online masih tetap akan dipertahankan bahkan diterapkan pada UN tahun depan. Pasalnya sudah banyak yang ingin mengadopsi seleksi berbasis komputer ini seperti Gubernur DKI Jakarta Basuk Tjahaja Purnama yang ingin menerapkan di UN online di semua sekolah di Jakarta dan juga niat yang sama dari panitia Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Meski demikian, tahun ini pihaknya akan melakukan evaluasi kembali semua faktor keberhasilan dan kendala yang terjadi.
"UN CBT ini banyak yang ingin mengadopsi karena transparan dan fleksibel. Jika UN paper based test (PBT) harus mendatangkan bertruk-truk soal sementara UN CBT ini tenang dan damai," ujarnya.
Dia menegaskan, Kemendikbud sendiri sudah menyiapkan berbagai skenario pada UN CBT. Nizam mengaku ada kendala yang terjadi di tiga sekolah namun jika dipersentasekan kendala ini terjadi tidak sampai satu persen. Padahal pihaknya sendiri sudah menyiapkan skenario sampai persentase kendala teknis terjadi sampai 10-20 persen.
"Pemerintah sadar teknologi pun memiliki keterbatasan maka sejak awal mereka pun memprediksi pasti akan ada kendala teknis di UN CBT. Pemerintah dapat mengatasi berbagai kendala karena sumber daya yang dimiliki pemerintah sudah tangguh dalam mitigasi bencana teknologi yang tidak diinginkan," imbuhnya.
(Rifa Nadia Nurfuadah)