Lebih dari 50% Menteri Jokowi Bukan S-3

JAKARTA - Lebih dari 50 persen menteri dalam Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) bukan lulusan S-3. Pendidikan terakhir mereka adalah SMP, sarjana, master dan pendidikan militer.

Dari 34 menteri dalam kabinet tersebut, sebanyak sembilan menteri bergelar sarjana yaitu

1. Menteri Perdagangan Rachmat Gobel;

2. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno;

3. Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani;

4. Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi;

5. Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin;

6. Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry Mursyidan Baldan;

7. Menteri Ketenagakerjaan Muhammad Hanif Dhakiri; 8. Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga; dan

9. Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo.

Sementara itu, menteri dengan pendidikan terakhir S-2 berjumlah delapan orang. Mereka adalah:

1. Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan;

2. Menteri Pariwisata Arief Yahya;

3. Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) dan Transmigrasi Marwan Jafar;

4. Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa;

5. Menteri Perindustrian (Menperin) Saleh Husin;

6. Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara;

7. Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi; dan

8. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said.

Selain itu, terdapat dua menteri yang berasal dari kalangan militer. Mereka ialah Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu dan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edhi Purdjiatno. Adapun satu menteri merupakan tamatan SMP, yakni Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.