Daftar PTN dengan Jurusan Kedokteran Terbaik Untuk Daftar SNBP 2026

JAKARTA – Daftar PTN dengan jurusan Kedokteran terbaik untuk daftar SNBP 2026. Sebanyak 12 perguruan tinggi negeri (PTN) di Indonesia dengan jurusan kedokteran berhasil masuk dalam daftar Times Higher Education World University Rankings (THE WUR) by Subject 2025.

Pencapaian ini dapat menjadi rujukan bagi siswa yang akan mendaftar ke program studi kedokteran melalui Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2026.

Metodologi THE WUR by Subject 2025 dirancang untuk mengevaluasi universitas terbaik di 11 bidang studi, termasuk Medical and Health (Medicine and Dentistry). Penilaian dilakukan menggunakan 18 indikator kinerja dalam lima pilar utama: pengajaran (teaching), lingkungan penelitian (research environment), kualitas penelitian (research quality), industri (industry income), dan wawasan internasional (international outlook).

12 PTN dengan Jurusan Kedokteran Masuk THE WUR 2025

1. Universitas Indonesia (UI) – Peringkat 501–600
2. Universitas Airlangga (Unair) – Peringkat 601–800
3. Universitas Gadjah Mada (UGM) – Peringkat 601–800
4. Institut Teknologi Bandung (ITB) – Peringkat 801–1000
5. Universitas Padjadjaran (Unpad) – Peringkat 801–1000
6. Universitas Syiah Kuala (USK) – Peringkat 801–1000
7. Universitas Diponegoro (Undip) – Peringkat 1001+
8. Universitas Hasanuddin (Unhas) – Peringkat 1001+
9. Universitas Andalas (Unand) – Peringkat 1001+
10. Universitas Sebelas Maret (UNS) – Peringkat 1001+
11. Universitas Sumatera Utara (USU) – Peringkat 1001+
12. Universitas Brawijaya (UB) – Peringkat 1001+

SNBP 2026

Dengan masuknya jurusan kedokteran dari 12 PTN ini dalam daftar peringkat dunia, siswa yang berencana mengikuti SNBP 2026 dapat menjadikannya sebagai referensi utama dalam memilih program studi. Persaingan masuk jurusan kedokteran di Indonesia dikenal sangat ketat, sehingga informasi mengenai universitas dengan reputasi internasional menjadi penting untuk dipertimbangkan.

Selain kualitas akademik, THE juga menekankan kontribusi penelitian, kolaborasi internasional, serta relevansi industri dalam menilai performa universitas. Hal ini sejalan dengan kebutuhan tenaga medis yang tidak hanya mumpuni secara klinis, tetapi juga mampu berperan dalam penelitian dan inovasi kesehatan.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)