Wawancara Khusus Mendikdasmen: Buka-bukaan soal PPDB Zonasi

Jonathan Simanjuntak, Jurnalis
Minggu 01 Desember 2024 09:47 WIB
Mendikdasmen Buka-bukaan Soal PPDB Zonasi
Share :

JAKARTA - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti buka suara terkait sistem zonasi dalam pada penerimaan peserta didik baru (PPDB). Menurutnya, sistem zonasi menjawab permasalahan kesenjangan mutu pendidikan di tengah masyarakat.

Munculnya kesenjangan mutu satuan pendidikan sebelum adanya sistem zonasi membuat publik mengenal mana sekolah yang elit dan mana yang tidak. 

Padahal, kata dia, sistem pendidikan itu harus mempunyai semangat pendidikan untuk semua. Setiap murid, kata dia, harus bisa belajar dari sumber daya yang sama.

"(semangatnya itu) Pendidikan untuk semua. Ada persoalan yang harus kita kritisi ya. Pertama, sebelum ada zonasi itu kan kita mengalami problem yang terkait dengan kesenjangan mutu pendidikan. Ada sekolah elit, ada sekolah alit. Nah yang elit ini, ya memang yang elit yang disitu. Nah yang alit, itu nggak bisa kesitu," ungkap Mu'ti dalam wawancara khusus dengan Okezone.com, Minggu (1/12/2024). 

Kesenjangan mutu satuan pendidikan yang lahir di tengah masyarakat bisa berdampak hingga kesenjangan sosial. Masyarakat bisa terpecah dua hanya karena berada di satuan pendidikan yang berbeda.

"Sehingga (jika terjadi segresasi sosial) muncul kan, ini kelompoknya elit, ini orang alit, yang akhirnya masyarakat ini bisa terpecah dan terbelah karena pendidikannya," tegas dia.

 

Meski sistem zonasi dinilainya bisa menjawab persoalan itu. Namun sistem zonasi juga memiliki kelemahan. 

Sistem zonasi yang hanya menerima siswa dengan mempertimbangkan domisili murid dan jarak ke sekolah kadang kala menimbulkan kesenjangan di bidang kemampuan akademik murid.

Ia lantas menyebut bahwa Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah tengah mengkaji sistem zonasi pada PPDB. Ia menyebut sejumlah pakar hingga kepala daerah juga diundang untuk memberikan ulasan terkait penyelenggaraan zonasi.

"Tetapi kan ini (kelemahan zonasi) sesuatu yang memang harus kita jawab dengan improvisasi dan inovasi pembelajaran. Sehingga kita mencoba, saya sudah mengundang para kepala daerah untuk memberikan masukan tentang bagaimana zonasi ini," kata Mu'ti.

"Sehingga mungkin nanti yang sudah baik kita coba perkuat, nah yang kurang-kurang ini kita coba perbaiki," tandasnya.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Edukasi lainnya