Salah satunya dengan media pesawat kertas. Siswa di-challange membuat mainan yang mudah ditemukan bahannya ini. Setelah itu, para siswa akan melemparkan pesawat kertas dari satu teman ke teman lainnya. Menariknya, di setiap pesawat terdapat informasi penting yang harus disampaikan kepada teman yang menerimanya. Suasana kelas menjadi hidup saat murid bergantian membacakan informasi tersebut. Belajar sambil bermain ini, mampu menarik minat siswa dan efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran.
4. Pembelajaran Berbasis Pengalaman
Pendekatan inovatif menjadi kunci bagi Wahyudi untuk menghadapi berbagai tantangan dalam dunia pendidikan yang terus berkembang. Guru yang tengah menempuh Profesi Pendidikan Guru (PPG) Prajabatan 2024 ini menuturkan, pendekatan berbasis pengalaman nyata (Experiential Learning) diperlukan untuk mengatasi berbagai tantangan dalam dunia pendidikan.
“Belajar itu harus meaningful, mindful, dan joyful. Dengan tiga prinsip ini, proses belajar mengajar menjadi lebih hidup dan berorientasi pada hasil yang nyata. Misalnya pada pelajaran bahasa Indonesia yang tidak mengikuti teks di dalam buku, namun dibuat sendiri dengan mengikuti tren yang berkembang di kalangan para murid,” ujarnya.
5. Kontrak Belajar
Bagi Wahyudi, murid seperti teman, namun ada batasan tertentu agar murid tetap memberikan rasa hormatnya kepada seorang guru. Adanya batasan tertentu mewujudkan kondisi belajar yang nyaman dan tetap produktif. Pria yang juga suka menulis puisi dan cerpen ini mengungkapkan rahasia bisa erat dan akrab dengan para muridnya.