Terlebih lagi, sebagian besar mutasi ini terjadi pada antarmuka antara pompa dan membran sel lainnya. Satu mutasi, di lokasi L314V, memiliki pengaruh paling besar. Tanpanya, pompa tidak lagi bekerja pada suhu mendekati titik beku.
Para peneliti perlu mempelajari detail di balik mutasi ini lebih lanjut, tetapi mungkin saja asam amino yang berbeda di lokasi spesifik ini memberikan ruang gerak ekstra bagi pompa di dalam membran sel. Ahli biofisika Miguel Holmgren dari Institut Nasional Gangguan Neurologis dan Stroke AS tidak terkejut bahwa antarmuka antara protein dan membran akan menjadi tempat adaptasi semacam itu.
BACA JUGA:
“Itu masuk akal bagi kami,” katanya.
Para penulis sekarang berharap untuk melakukan percobaan lebih lanjut tentang bagaimana pompa protein gurita Antartika menjaga sel tetap menyala dalam suhu yang sangat dingin. Studi ini dipublikasikan di PNAS.
(Marieska Harya Virdhani)