Ahli Lingkungan Hidup Punya Solusi agar Kualitas Udara Jakarta Sehat dan Bebas Polusi

Avirista Midaada, Jurnalis
Senin 21 Agustus 2023 12:30 WIB
Ahli lingkungan UMM angkat bicara soal polusi udara di Jakarta (Foto: Freepik)
Share :

MALANG - Ahli Lingkungan Hidup dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) angkat bicara soal polusi Jakarta. Salah satu pemicunya adalah jutaan kendaraan yang menimbulkan efek langsung polusi udara.

Kepala Pusat Studi Lingkungan Dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Dr. Sukarsono mengungkapkan, polusi udara secara prinsipnya dipengaruhi oleh kandungan molekul senyawa kimia berupa logam berat, karbon monoksida (CO), nitrogen oksida (NOx), ozon (O3), senyawa organik volatil (VOC), dan sulfur dioksida (SO2). Kendaraan bermotor menjadi salah satu biang keladi.

 BACA JUGA:

"Salah satu sumber penyumbang polusi udara adalah dari asap kendaraan bermotor, yang salah satunya menghasilkan gas karbon monoksida," ujar Sukarsono, dikonfirmasi pada Senin (21/8/2023).

Hal ini diperkuat oleh data dari Badan Pusat Statistik Nasional (BPS) Provinsi DKI Jakarta terbaru yang menyebut, jumlah kendaraan bermotor di DKI Jakarta berada di angka lebih dari 26 juta kendaraan. Kendaraan-kendaraan tersebut meliputi mobil penumpang, bus, truk, serta sepeda motor.

“Dengan jumlah kendaraan bermotor yang begitu banyak di ibu kota Jakarta, sudah jelas itu menjadi salah satu penyumbang polusi udara,” ujar pria yang pernah bekerja sebagai auditor pembuangan limbah industri di Jakarta.

Dia menambahkan, pabrik-pabrik yang dalam proses produksinya menghasilkan gas dari cerobong-cerobong asap juga berpotensi menyumbang polutan. Ditambah dengan kondisi cuaca pada musim kemarau dengan intensitas curah hujan rendah. Hal itu membuat polusi yang ada di udara tetap terkumpul dan bertahan di udara.

 BACA JUGA:

“Jakarta kan kota yang padat, kendaraan dan industri juga ada banyak di sana. Tentu saja, pencemaran udara akan terlihat jelas. Apalagi kalau intensitas hujan rendah, polutan-polutan di udara akan semakin terlihat karena akan tetap bertahan di langit,” katanya.

Solusi yang Ditawarkan

Menurutnya, untuk mengantisipasi polusi udara tersebut, perlu adanya riset atau penelitian lebih mendalam terkait dengan kandungan apa yang menjadi dominasi dalam pencemaran udara. Meski begitu, ia juga memberikan beberapa solusi, salah satunya dengan melakukan peningkatan standarisasi pembuangan emisi gas buang bagi kendaraan bermotor serta pabrik-pabrik.

“Mencari penyebab kejadian seperti ini, jangan hanya mengandalkan pikiran spekulatif saja. Semua harus berdasarkan riset. Mereka yang bicara juga harus dari para ahli, sehingga bisa segera mengetahui penyebab utamanya dan bagaimana standarisasi emisi gas buang yang harus lebih diperhatikan,” katanya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Edukasi lainnya