JAKARTA – Program doktoral atau S-3 adalah jenjang pendidikan tertinggi yang kerap menjadi tujuan bagi banyak orang di dunia. Gelar doktor menunjukkan bahwa seseorang memiliki kompetensi akademis yang lebih tinggi karena menerima lebih banyak ilmu dan pengetahuan dibanding jenjang yang lebih rendah.
Gelar doktor pun bisa menjadi jembatan bagi seseorang untuk menempati posisi jabatan fungsional akademis sebuah perguruan tinggi, selain juga membuka kesempatan karier yang lebih luas dengan potensi pendapatan yang lebih tinggi.
Sebagaimana disampaikan, tidak semua orang berkesempatan untuk menjalani pendidikan di program S-3. Berikut ini 4 negara di dunia dengan jumlah lulusan doktor terbanyak berdasarkan persentasenya:
1. Slovenia
Menurut data World Population Review, sebanyak 5% dari warga Slovenia memiliki gelar doktor atau Ph.D. Usia warga pemegang doktor di Slovenia tersebut adalah 25 hingga 65 tahun
Slovenia juga menjadi tujuan belajar bagi banyak mahasiswa asing. Terlebih, sebagian besar masyarakat Slovenia terbiasa menuturkan bahasa asing seperti Jerman dan Inggris
Biaya pendidikan yang dibebankan kepada mahasiswa S-3 sebesar 2.000 euro sampai 6.000 euro per tahun (Rp33 juta sampai Rp99,2 juta) per tahunnya.
2. Swiss
Setelah Slovenia, Swis menjadi negara jumlah lulusan doktor terbanyak.
Warga Swiss memang memiliki kesadaran untuk memiliki pendidikan setinggi mungkin.Karena itulah tak mengherankan jika sebanyak 3% warga Swiss memiliki gelar doktor.
Swiss juga dikenal sebagai negara tujuan belajar yang ideal, terkhusus bagi mahasiswa asing. Pada tahun akademik 2021/2022, jumlah mahasiswa asing yang belajar di negara tersebut lebih dari 100 ribu orang.
Mahasiswa Ph.D di Swiss rata-rata harus membayar 1.000 CHF hingga 2.000 CHF (Rp17,3 juta – Rp34,6 juta). Biaya yang relatif murah ini didapat karena adanya bantuan dari pemerintah.
3. Luksemburg
Sebanyak 2% warga Luksemburg memiliki gelar doktor, menurut data World Population Review. Jumlah ini membuat Luksemburg menjadi salah satu negara dengan jumlah lulusan doktor terbanyak di dunia.
Biaya pendidikan yang harus dibayar adalah 29 ribu euro sampai 30 ribu euro per tahun studi (Rp479,9 juta – Rp496,4 juta).
Lulusan doktor di Luksemburg juga tidak perlu khawatir akan kesulitan mendapat pekerjaan. Karena, mereka pasti akan banyak dicari oleh perusahaan-perusahaan besar dan universitas untuk bekerja.
Gaji rata-rata para lulusan doktor di negara tersebut adalah 1.541 euro hingga 2.703 euro atau Rp25,5 juta – Rp44,7 juta per bulannya.
4. Amerika Serikat
Seperti juga Luksemburg, Amerika Serikat (AS) memiliki 2% masyarakat dengan gelar doktor. Berdasarkan data Statista, jumlah lulusan doktor per tahunnya didominasi oleh wanita.
AS menyediakan banyak bidang ilmu bagi calon mahasiswa doktor, contohnya adalah ekonomi, bisnis, teknik, pendidikan, fisika, matematika, sosial sains, antropologi, sosiologi, dan psikologi.
Biaya yang dibutuhkan untuk menempuh pendidikan S3 di AS rata-rata di angka USD28 ribu sampai USD55 ribu (Rp421,8 juta – Rp828,5 juta) per tahun, sesuai dengan program studi yang diambil.
Sementara itu, lulusan S3 di AS biasanya akan mendapatkan gaji sekitar USD20 ribu sampai USD45 ribu dalam setahun atau Rp301,2 juta hingga Rp677,9 juta.
(Rahman Asmardika)