Kolaborasi UGM dan Industri Lahirkan Teknologi Kampas Rem Berbasis AI

Muhammad Fadli Rizal, Jurnalis
Minggu 23 April 2023 08:08 WIB
Jokowi di Hannover Messe 2023 (Laman Vokasi Kemdikbud)
Share :

JERMAN - Alat pendeteksi keretakan kampas rem berbasis teknologi Artificial Intelligence (AI) inovasi satuan pendidikan vokasi menjadi salah satu produk yang mendapat perhatian khusus dari Presiden Joko Widodo.

Tak hanya Jokowi, alat tersebut juga menyedot perhatian Kanselir Jerman, Olaf Scholz saat gelaran Hannover Messe 2023.

Antusias Kanselir Olaf terhadap produk hasil kolaborasi antara pendidikan vokasi dan industri tersebut terlihat saat Olaf mengunjungi paviliun Indonesia pada pembukaan Hannover Messe 2023.

 BACA JUGA:

Olaf sempat menanyakan tentang di mana teknologi itu diproduksi dan jenis perusahaan yang bisa memanfaatkannya. Pertanyaan tersebut pun langsung direspons oleh Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto yang juga di lokasi.

“Alat ini diproduksi di Indonesia untuk mendukung supply chain dalam industri yang bergerak di bidang otomotif,” tegas Menko Airlangga dikutip laman Vokasi Kemdikbud.

Alat pendeteksi keretakan kampas rem dengan menggunakan AI tersebut merupakan hasil kolaborasi riset terapan antara Agus Winarno selaku dosen di Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM) bersama mahasiswa dan industri dengan PT Akebono Brake Astra Indonesia.

Keberadaan alat ini menjadi salah satu gebrakan bagi industri otomotif internasional lantaran selama ini pengujian keretakan kampas rem masih dilakukan secara manual menggunakan indra pendengar manusia.

 BACA JUGA:

Ekosistem kemitraan yang sinergis antara dunia pendidikan, khususnya vokasi dengan industri diharapkan mampu mendukung terwujudnya Indonesia 4.0 dalam hal teknologi baru, khususnya berbasis Internet of Things (IoT) dan AI. Selain itu, juga berkontribusi sebagai penggerak ekonomi dan pendongkrak daya saing industri.

“Satuan pendidikan vokasi tidak hanya menjadi penyuplai tenaga kerja, tetapi menjadi mitra dalam menciptakan teknologi,” ujar Agustinus Winarno selaku ketua tim periset dari Sekolah Vokasi UGM.

Agus Winarno menjelaskan bahwa Indonesia memiliki kekuatan untuk bersaing dengan negara lain disebabkan oleh kepemilikan sumber daya alam dan manusia yang melimpah. Walaupun demikian, patut untuk diakui bahwa Indonesia masih perlu meningkatkan penggunaan teknologi untuk mendukung investasi dan industri di Indonesia.

“Potensi terbesar (Indonesia) adalah material, itu yang paling utama. Kedua, sumber daya manusia yang (jumlahnya) besar. Tetapi kendalanya adalah pada teknologi yang masih perlu dikejar untuk dapat bersaing,” tuturnya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Edukasi lainnya