Sejarah Penemuan Proton, Neutron, dan Elektron

 

JAKARTA - Ketika masa lampau, ilmuan yakin bahwa atom merupakan substansi terkecil yang menjajarkan semua macam materi dan tak dapat dipecah menjadi lebih kecil lagi.

Kemudian, hal tersebut dipatahkan saat subpartikel atom seperti neutron, elektron dan proton ditemukan.

Ketiga subpartikel itu memperbarui ilmu pengetahuan dan meningkatkan dunia modern manusia. Di bawah ini, terdapat sejarah penemuan proton, elektron, neutron beralaskan sejarah.

1. Sejarah penemuan Proton

Tahun 1886, Eugene Goldstein melaksanakan penelitian dengan tabung sinar katode yang sudah dimodifikasi. Nyatanya, terdapat seikat sinar berbeda dengan sinar katode yang melintasi lubang katode dan bertiup dari arah anode.

Sinar ini disebut sebagai sinar positif/sinar anode/sinar saluran atau sinar terusan. Komponen yang berupa sinar inilah, oleh Rutherford dinamai sebagai proton.

2. Sejarah penemuan Neutron

Tahun 1932, James Chadwick melaksanakan sebuah penelitian Rutherford yang berisi bahwa di dalam inti atom perlu adanya partikel tak bermuatan, yang isinya hampir mirip dengan isi proton.

Dari hasil penelitian yang dikerjakan Chadwick, didapatkan hasil penembakan terdapatnya komponen yang tak bermuatan. Karena berkarakter netral, komponen itu dinamai Neutron.

Partikel ini pun termasuk partikel dasar, sebab semua atom berisi komponen itu, kecuali isotop hidrogen 1.

3. Sejarah penemuan Elektron

Tahun 1897, J.J. Thompson menunjukkan dengan pengujian, maka partikel sinar katode tak bertumpu dengan bahan katode. Seluruh bahan katode hanya mewujudkan satu bentuk partikel sinar katode yang berisi listrik negatif.

Kesimpulan yang didapat, maka sinar katode yang dibiaskan oleh isian listrik ke arah kutub positif merupakan komponen yang berisi listrik negatif. Komponen ini dinamakan oleh J.J Thompson dengan sebutan elektron.

(Natalia Bulan)