"Seluruh unsur tersebut kemudian dicampur dalam satu wadah kedap udara atau tangki. Dengan cara itu dapat diproduksi 10 ribu liter eco lindi dalam sehari," kata dia.
Sementara untuk penggunaannya, lanjut Rania, cairan hanya disemprotkan ke timbunan sampah. Dalam waktu kurang dari 10 menit, eco lindi akan bereaksi menetralkan bau sampah.
"Eco lindi mengubah unsur protein bakteri pada sampah sehingga cepat melepaskan bau. Reaksinya sekitar tiga sampai 10 menit setelah disemprotkan ke sampah tidak tercium bau lagi," kata dia.
Raina mengungkapkan pengembangan eco lindi ini hasil dorongan dari sang ayah yang kala itu menjabat sebagai Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.