Lestarikan Budaya Leluhur, Mahasiswa Asal Manggarai Gelar Pentas Seni Tarian Caci

KUPANG - Himpunan mahasiswa pelajar asal Kabupaten Manggarai menggelar festival tarian caci di taman wisata The Ranch 88 Penfui Kupang, Nusa Tenggara Timur. Tarian yang memerankan saling pukul dan tangkis ini dimainkan sejumlah mahasiswa dengan saling mengadu keahlian serta adu kekuatan sebagai bentuk mempertontonkan kejantanan seorang pria.

Dengan alunan musik gong dan tambur, para peserta mulai menari dan menggoyangkan giring-giring untuk mencari peluang menyerang dan si lawan berusaha menangkis serangan.

Baca Juga:  Kabar Baik! Mahasiswa Jakarta Dapat Rp9 juta Setiap Semester, Ini Syaratnya

Salah satu peserta merasa sangat senang bisa terlihat langsung dan pentas tari caci kali ini dan dia yang sudah terbiasa mengangap luka dalam tarian ini akan memperkuat tali persaudaraan atara sesama.

Ketua Himpunan Mahasiswa Pelajar asal Manggarai, Kris Jiu mengatakan, dirinya ingin melestariakan budaya leluhur sehingga menggelar festival tari caci yang dikenal sebagai tarian syukuran atau ajang mencari jodoh.

Baca Juga: Catat! Ini Jurusan Kuliah dengan Biaya Paling Mahal, Siap-Siap Kuras Dompet

Sementara pelatih caci, Jehadu Hilarius mengatakan, tarian caci merupakan tarian persaudaraan sehingga ia ingin melestarikanya. Makna yang terkandung di dalam tarian ini adalah sesama manusia tidak boleh saling dendam karena semakin banyak luka makan semakin banyak pula teman yang didapatkan. 

Tarian caci ini biasanya dipentaskan saat usai panen maupun syukuran tahun baru. Dalam ajang ini setiap pria akan berusaha menunjukan keperkasaannya.

Meski demikian, tarian ini lambat laun sudah jarang ditampilkan, sehingga diharapkan pemerintah bisa mendukung atau membuat program pelestarian budaya daerah baik dalam lingkungan sekolah maupun di setiap sanggar seni.

(Arief Setyadi )