Temukan Pelanggaran saat PTM 100%, P2G Berikan 6 Rekomendasi

Neneng Zubaidah, Jurnalis
Rabu 12 Januari 2022 18:15 WIB
Ilustrasi (MNC Portal)
Share :

JAKARTA - Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) membeberkan sejumlah temuan dari penerapan PTM 100%. Beberapa temuan itu di antaranya kebijakan yang tergesa-gesa, pelanggaran protokol kesehatan (prokes), dan kurangnya pengawasan.

P2G sangat mengapresiasi keputusan Wali Kota Solo yang menunda PTM 100% karena vaksinasi anak 6-11 tahun belum tuntas. Begitu pula Dinas Pendidikan Jawa Barat yang menunda PTM 100%, ini menjadi keputusan yang tepat, sangat berhati-hati di tengah meningkatnya kasus varian Omicron.

Kepala Bidang Advokasi P2G Iman Zanatul Haeri mengatakan, berdasarkan laporan P2G Daerah, pelanggaran prokes masih kerap terjadi. P2G masih menemukan banyak siswa berkerumun saat pengecekan suhu setibanya di sekolah.

Hal ini terjadi karena sekolah tidak memiliki thermogun memadai. P2G berharap sekolah memperbanyak thermogun yang dipasang secara terpisah satu sama lain.

“Kami dapat laporan, dari Jakarta maupun luar daerah, ada sekolah diam-diam kantinnya buka, padahal dilarang, jarak siswa tak 1 meter, dan ventilasi udara di kelas tidak ada,” katanya melalui keterangan tertulis, Rabu (12/1/2022).

P2G menilai, sebetulnya siswa SD masih belum bisa melaksanakan PTM terbatas 100 persen. P2G mengharapkan skema PTM 100% dilakukan secara bertahap.

“Misal, 50% dulu, dua minggu berikutnya naik 75 %, dua minggu berikutnya kalau evaluasinya aman, tidak ada klaster, warga sekolah taat dengan prokes, baru bisa 100 %,” tutur Iman.

P2G menghawatirkan gelombang Omicron yang terus merangkak naik. P2G berharap Kemendikbudristek meninjau ulang kebijakan PTM 100%. Khususnya daerah seperti DKI Jakarta termasuk daerah penyangga aglomerasi seperti Bodetabek.

P2G juga mendesak pemerintah meningkatkan vaksinasi anak 6-11 tahun termasuk melakukan vaksinasi booster untuk guru. P2G meminta vaksinasi guru dan peserta didik menjadi acuan, khususnya untuk siswa sekolah dasar (SD).

Baca Juga : PTM 100% di Jakarta Terus Lanjut Meski Kasus Covid-19 Meningkat, Ini Alasannya

Guru sebagaimana tenaga kesehatan (nakes) berada di garda depan menghadapi risiko terpapar covid-19, karena berinteraksi dengan banyak anak setiap hari. Jadi sudah selayaknya guru mendapatkan booster vaksinasi untuk melindungi diri, keluarga, dan peserta didik.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Terpopuler
Telusuri berita Edukasi lainnya