“Saya sempat berencana untuk mengembangkan mobil listrik, tapi banyak rintangannya seperti harus bikin jembatan dan lain-lain maka dari itu yang paling masuk akal adalah mengembangkan motor. Namun motornya harus dimodifikasi untuk menyesuaikan medan dari situ aksesibilitas bisa kita jaga dengan bahan bakar listrik, agar tidak terpaku oleh BBM dan ekonomi bisa jalan.”urainya.
(Baca juga: ITS dan Uncen Matangkan Rancangan Kapal untuk Angkutan Sungai di Papua)
Dalam proses pembuatannya selain para pakar-akar dari ITS yang dilibatkan dalam mengembangkan alat transportasi juga akan berkolaborasi dengan para sarjana di Uncen dimana melibatkan para mahasiswa guna meningkatkan kemampuannya di lapangan.
“Ini memang sulit. Namun seperti kehidupan yang ketika kecil kita sulit untuk berjalan namun pada akhirnya bisa berlari, maka dari itu kita harus mulai dari sekarang. Mahasiswa ini akan bisa survive kalau mereka mengerti kondisi lapangan kalau hanya teori nanti tidak bisa merancangnya,”imbuhnya.
(Susi Susanti)