Eka Setiawan, Anak Tukang Bubur yang Dapat Beasiswa S2 dan S3 Sekaligus di IPB

Pada saat masih kecil, Eka sudah ikut sang ayah untuk berjualan bubur yang pada saat itu berjualan di daerah Bantargebang, Bekasi, kemudian pindah ke daerah Cakung, Jakarta Timur, sampai ia berusia lima atau enam tahun.

Eka juga masih teringat pada saat ikut ayahnya berjualan, dus karton atau bangku panjang yang lebarnya kurang dari 50 cm menjadi kasur yang nyaman untuk mereka tidur.

“Sejak kecil saya sudah ikut ayah yang ketika itu berjualan di daerah Bantargebang Bekasi, kemudian pindah ke daerah Cakung, Jakarta Timur sampai saya berusia lima atau enam tahun. Masih teringat jelas," kisahnya.

Semasa di kampus, Eka menceritakan kegemarannya mengamati tumbuhan sehingga tertarik untuk mempelajari keanekaragaman tumbuhan lebih dalam.

“Ketertarikan saya pada bidang keanekaragaman tumbuhan membuat saya memutuskan lanjut kuliah. Setelah lulus sarjana, saya mendapatkan tawaran dari beberapa bank dan perusahaan asuransi tapi alhamdulillah saya dapat beasiswa PMDSU. Bidang yang ditawarkan oleh Prof Tatik juga sesuai dengan apa yang ingin saya pelajari lebih dalam yaitu keanekaragaman tumbuhan,” tambahnya.