Pertimbangan lain, sebagaimana penuturan sejumlah dosen dan tenaga sipil kampus IAIN Tulungagung, adalah faktor kultur mahasiswi pengguna cadar yang mayoritas berasal dari Negeri Gajah Putih (Thailand).
"Ini berkaitan dengan kultur berjilbab muslimah mahasiswi Thailand yang memang sangat kuat paham Suni-nya. Di sana jilbab dengan bercadar sudah menjadi hal yang lazim, apalagi yang putri-putri kiai sana," kata Muchlasin, staf humas IAIN Tulungagung.
Kendati bersikap moderat dalam menyikapi mahasiswi bercadar, pihak rektorat IAIN Tulungagung tetap akan melakukan penelusuran seberapa banyak dan seberapa masif mahasiswi setempat yang mengenakan jilbab dan cadar di kampus.
Menurut Abad, berdasarkan pantauan belum ada mahasiswi IAIN dari Indonesia yang mengenakan cadar. Mereka yang bercadar merupakan mahasiswi asal wilayah selatan Thailand atau yang lebih sering disebut dengan muslim etnis Pattani.
Ada sekira 170 mahasiswa yang aktif di IAIN Tulungagung yang berasal dari etnis Pattani. Etnis Patrani merupakan rumpun melayu yang berada di daratan Thailand selatan, yang mayoritas penduduknya merupakan muslim dengan berbudaya jilbab lebar hingga menggunakan cadar dalam kesehariannya.