Kembali ke Sekolah, Gloria Gelorakan Cinta Tanah Air

DEPOK - Anggota Paskibraka Nasional Gloria Natapraja Hamel memberikan testimoni pengalamannya sebagai anggota Paskibraka kepada teman-temannya di Sekolah Dian Didaktika, Cinere, Depok.

Dalam suasana haru, Gloria bercerita betapa cintanya terhadap bangsa Indonesia dengan tetap percaya sampai detik terakhir akan mempersembahkan tegap langkah bagi sang saka meski ia memiliki dwikewarganegaraan.

"Saat pertama saya tidak diizinkan untuk bertugas di Istana Negara saya diturunkan dari bus katanya paspor saya Perancis. Saya merasa saya WNI saya tinggal di Indonesia, di Depok. Saya bingung memang salah dari kita mungkin. Namun ini hukum di Indonesia kurang fleksibel. Itu pure urusan administrasi. Hari nurani saya menangis," katanya saat kembali ke sekolah, Senin (29/8/2016).

Gloria mengaku kecewa saat itu karena sudah berlatih keras selama berbulan-bulan. "Saya sudah 4 bulan di tingkat kota. Seminggu di karantina, enggak bisa pegang HP berlatih keras. Saya sudah sejauh ini tapi harus terhenti, semata-mata urusan administrasi. Saya enggak down, setidaknya saya jatuh bukan karena diri saya, bukan karena tak berkapasitas. Sudah sebulan seatap, enggak bisa langkah tegap bareng mereka itu sakit banget," tukas Gloria.

Namun saat ajudan Presiden memanggilnya menemui Presiden, Gloria mengaku memiliki secerca harapan. "Saat itu saya bertemu Pak Jokowi kata beliau 'Selamat bertugas di sore hari'," ungkapnya.

Gloria mengaku begitu mencintai seragam PDU Paskibraka yang ia kenakan. Ia berpesan banyak hal pada generasi muda dan anggota Paskibraka lainnya ataupun calon anggota, salah satunya sikap cinta Tanah Air.

"Saya bangga bisa pakai baju ini lagi. Bisa saja bikin di tukang jahit gampang, tetapi mendapatkannya tidak mudah. Pesan untuk calon Paskibraka generasi muda jika ingin menjadi seperti kami jadilah. Karena Paskibraka itu kalian akan belajar tentang kehidupan dan membela negara. Ada mars Paskibraka bilang tanyakan apa yang kalian berikan pada negaramu. Jangan pernah sia-sialan Indonesia, negara ini di tangan kita dan kita penerus bangsa ini yang memiliki lebih dari 17 ribu pulau," tutupnya.

(Susi Fatimah)