Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

13 Mahasiswa Tak Dapat Ijazah karena Pro Palestina, Pidato Wisudawati: Harvard Apakah Kalian Mendengar?

Kristalensi Bunga Nauli Sihite , Jurnalis-Kamis, 30 Mei 2024 |11:32 WIB
13 Mahasiswa Tak Dapat Ijazah karena Pro Palestina, Pidato Wisudawati: Harvard Apakah Kalian Mendengar?
13 mahasiswa tak dapat ijazah karena pro palestina (Foto: Harvard)
A
A
A

JAKARTA – Aksi walk out yang terjadi di salah satu upacara wisuda universitas ternama, Harvard, tengah menjadi sorotan publik di penjuru dunia. Aksi tersebut dihadiri oleh lebih dari 1.000 lulusan Harvard yang melakukan protes terhadap suatu keputusan dari universitas ternama tersebut.

Keputusan yang mengakibatkan aksi walk out dari sejumlah lulusan Harvard tersebut adalah Universitas Harvard diketahui melarang sebanyak 13 mahasiswa untuk mendapatkan gelar sarjana karena aksi bela pro-Palestina.

Sebuah unggahan video menjadi perhatian publik melalui Instagram TRT World, salah satu mahasiswa Universitas Harvard, Shruthi Kumar melakukan aksi dengan menyuarakan rasa kecewanya terhadap keputusan universitas tersebut, (30/5/2024).

“Kebebasan berbicara dan ekspresi solidaritas mahasiswa dihukum. Saya sangat kecewa dengan intoleransi terhadap kebebasan berpendapat dan hak pembangkangan sipil di kampus,” ujarnya.

“Lebih dari 1.500 mahasiswa telah mengajukan petisi dan hampir 500 staf dan dosen telah angkat bicara mengenai sanksi tersebut,” tambahnya.

“Ini tentang hak-hak sipil dan menjunjung tinggi prinsip-prinsip demokrasi. Para mahasiswa telah berbicara. Fakultas telah berbicara. Apakah Anda mendengar kami, Harvard?” tegas Shruthi Kumar.

Setelah itu, sejumlah mahasiswa lulusan Harvard melakukan aksi protes dengan membangun perkemahan di sekitar lingkungan kampus dengan menuntut agar universitas melakukan divestasi dari beberapa perusahaan yang mendukung perang tersebut.

Mereka juga turut menyerukan agar dilakukannya gencatan senjata di Gaza dan di beberapa wilayah lainnya. Pihak fakultas mengajukan rekomendasi kepada dewan pengurus Harvard, Harvard Corporation untuk memberikan izin kepada 13 mahasiswa tersebut menerima gelar sarjana mereka.

Namun, Harvard Corporation menilai bahwa masing-masing dari 13 mahasiswa terbukti telah melanggar kebijakan universitas dengan tindakan mereka.

“Dalam mengambil keputusan ini, kami mencatat bahwa ketentuan tegas dalam Buku Panduan Mahasiswa Harvard College menyatakan bahwa mahasiswa yang tidak memiliki reputasi baik, tidak berhak mendapatkan gelar,” katanya dalam pernyataan tertulisnya.

Para mahasiswa menyebutkan bahwa keputusan larangan tersebut dengan tidak mengizinkan 13 mahasiswa menerima gelar sarjana diketahui merupakan bentuk pelanggaran dari perjanjian antara Presiden sementara, Alan Garber dan koalisi Harvard Out Of Occupied Palestine (HOOP).

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement