Adu Latar Belakang Pendidikan OC Kaligis dengan Otto Hasibuan yang Bela Sandra Dewi di Kasus Korupsi Harvey Moeis
JAKARTA - Adu latar belakang pendidikan OC Kaligis dengan Otto Hasibuan yang bela Sandra Dewi di kasus korupsi Harvey Moeis. Pasalnya keduanya bakal membantu suami dari pemain sinetron Putri Bidadari.
Apalagi Jaksa Agung sendiri sudah memeriksa Sandra Dewi sebagai saksi pada Kamis (4/4/2024) lalu. Kehadirannya dalam pemeriksaan tersebut ikut jadi perhatian.
Sandra terlihat begitu tenang sambil menyapa para awak media yang hadir dengan senyuman. Tak hanya itu, ia juga sempat memberikan tanda hati dan meminta doa atas kasus yang menjerat sang suami. Untuk itu warganet penasaran mengenai latar belakang pendidikan dua pengacara kondang yang bakal membantunya.
Berikut adu latar belakang pendidikan OC Kaligis dengan Otto Hasibuan yang bela Sandra Dewi di kasus korupsi Harvey Moeis:
- OC Kaligis
Menangani sejumlah kasus besar sejak era Orde Baru membuat pria bernama asli Otto Cornelis Kaligis ini menjadi pengacara yang paling diperhitungkan di bumi pertiwi. Tak ayal, sejumlah orang ternama di negeri ini mempercayai OC Kaligis untuk menjadi kuasa hukum.
Otto Cornelis Kaligis merupakan salah satu advokat kawakan Indonesia yang telah malang melintang di dunia hukum sejak tahun 1966. Dia lulusan dari Fakultas Hukum, Universitas Parahyangan Bandung.
Setelah itu dia melanjutkan studinya dan lulusan ilmu hukum di Faculty of Philosophy, University of Rheinish Westfalische Technische Hochschule (RWTH) di Jerman.Lalu mengambil gelar Doktor Ilmu Hukum, Universitas Padjadjaran (2009).
Setelah lulus dia memberanikan diri membuka firma hukum Otto Cornelis Kaligis & Associates pada 1977 di sebuah kantor kecil di Jakarta Pusat.
Kesuksesan pun terus diraih pria yang menguasai lima bahasa ini (Inggris, Indonesia, Jerman, Latin, dan Belanda). Sejumlah pengusaha papan atas mempercayakan persoalannya kepada alumnus Universitas Parahyangan ini. Puncaknya, OC Kaligis dipercaya menjadi kuasa hukum dari dua Presiden Republik Indonesia yakni HM Soeharto dan BJ Habibie.
