JAKARTA - Sejumlah mahasiswa baru atau maba tengah melaksanakan ospek di kampus masing-masing. Sebagian kampus membebankan biaya kepada maba untuk persiapan ospek, salah satunya tren papermob yang tengah viral saat ini.
Sejumlah mahasiswa mengeluh di media sosial terkait biaya tambahan yang harus dikeluarkan untuk membuat papermob tersebut. Konfigurasi papermob tersebut membutuhkan biaya untuk mencetak kertas dan kardus.
BACA JUGA:
“Papermob kayak begini memang keren. Cuma masalahnya, awal-awalnya papermob ini cuma buat seru-seruan. Sekarang malah pada kayak ajang kompetisi,” ucap salah satu curhatan di media sosial Twitter @kegoblogan.unfaedah, Rabu (16/8/2023).
BACA JUGA:
Mereka mengeluh karena semestinya biaya papermob dibebankan kepada panitia ospek. Namun biaya untuk cetak atau print masih dibebankan kepada mahasiswa. Tidak disebutkan kampus mana yang mengeluhkan hal itu.
“Sampai ada yang maksa-maksa maba untuk print kertas segala macam. Maba yang print, seharusnya kampus,” ucap curhatan itu.
Akun tersebut meminta netizen menebak lokasi kampus tersebut. Dan sejumlah netizen menyebutkan nama kampus dan lokasinya.
BACA JUGA:
“Jangan bebani maba deh, ekonomi maba kan beda-beda,” tulis salah satu netizen.
“Panitianya ada yang terima gak ya, takutnya mabanya disidak,” tulis netizen.
(Marieska Harya Virdhani)