JAKARTA - Manusia dan emosi menjadi satu kesatuan yang tidak dapat terpisahkan. Emosi selalu bekerja ketika manusia menghadapi suatu situasi atau peristiwa.
Begitupun dalam peristiwa penerimaan mahasiswa baru pada perguruan tinggi negeri (PTN), yang melibatkan banyak emosi mulai dari sukacita bagi yang berhasil masuk PTN impiannya hingga kemarahan dan kekecewaan bagi mereka yang belum berhasil. Masalah utama dari emosi ini merupakan aktualisasi diri anak-anak usia lulus SMA.
Segala bentuk emosi tersebut, harus bisa dikelola dengan baik agar intensitasnya tidak tinggi sehingga tidak berdampak buruk.
Menurut dosen Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Dr. Imelda Ika Dian Oriza, M.Psi. Psikolog, cara pertama yang dapat dilakukan dalam meregulasi emosi adalah dengan menerima atau mengakui terlebih dahulu emosi yang sedang kita rasakan.
Dian juga menjelaskan bahwa mengekspresikan emosi dengan berbagai hal, seperti menarik diri sementara adalah hal yang wajar. Sebab saat itu berarti memberi waktu pada diri sendiri untuk pulih sebelum kembali berproses.