Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Meninjau Kasus Mario Dandy dan Abby Choi dari Aspek Psikologi Menurut Dosen Unair

Aan haryono , Jurnalis-Selasa, 07 Maret 2023 |15:40 WIB
Meninjau Kasus Mario Dandy dan Abby Choi dari Aspek Psikologi Menurut Dosen Unair
Ilustrasi/Freepik
A
A
A

 

SURABAYA - Pemberitaan tengah dihebohkan dengan dua kasus besar yang melibatkan kekerasan di dalamnya.

Kasus pertama adalah kekerasan yang dilakukan oleh Mario Dandy terhadap mantan pacar kekasihnya dan berujung ia harus menghadapi proses hukum.

Kemudian di belahan bumi lain yaitu di Hong Kong, Abby Choi yang merupakan seorang model, dibunuh serta dimutilasi.

Ironisnya, informasi yang beredar dari berbagai sumber menyebutkan bahwa pelaku adalah mantan suami beserta keluarga Abby Choi sendiri.

Dosen Psikologi Universitas Airlangga (Unair) Tiara Diah Sosialita M.Psi memberikan tanggapannya. Menurutnya ada tiga faktor yang dapat menyebabkan seseorang melakukan kekerasan terhadap orang lain.

“Ada banyak faktor yang secara psikologi dapat membuat seseorang berperilaku jahat bahkan bertindak keji terhadap orang lain. Bahkan kepada sesama manusia,” kata Tiara, Selasa (7/3/2023).

Pertama, faktor internal. Faktor internal itu dari diri sendiri misal kondisi faktor ini kerap menjadi penentu seseorang dapat melakukan kejahatan kepada orang lain. “Bisa juga karena faktor emosional, temperamen mudah meledak-ledak. Serta pemikiran yang keliru bahwa kalau dia melakukan kejahatan atau tindakan keji itu menjadi cara yang bisa dilakukan untuk mendapat apa yang diinginkan,” kata Tiara

Minimnya kasih sayang serta rasa empati pada orang lain turut menjadi faktor internal yang dapat memicu perilaku jahat terjadi. “Yang terpenting juga adalah kontrol diri. Kendali diri yang rendah menjadi salah satu faktor penting yang bisa memicu seseorang melakukan kejahatan,” jelasnya.

Kedua, faktor eksternal. Faktor ini dapat berupa pengaruh lingkungan sekitar. Jika seseorang sudah terbiasa terpapar dengan tindakan kekerasan maka ia akan menormalisasi perbuatan tersebut. Ketiga, faktor situasional.

“Jadi ada situasi yang pada saat itu menjadi atau membuka kesempatan seseorang untuk bertindak jahat bahkan keji. Misal ada korban yang menjadi target atau pelampiasan emosi atau bahkan balas dendam,” jelasnya.

“Kondisi lingkungan yang tidak mencegah tindakan jahat atau melerai, tidak ada pengawasan dari pihak otoritas misalnya. Berada di tempat sepi atau bisa juga saat seseorang merasa terancam dan tidak nyaman sehingga menyebabkan dia berperilaku jahat,” tambahnya.

Dalam mencermati tindakan kejahatan atau bahkan tindakan keji seseorang, perlu mengenali terlebih dahulu faktor pemicunya. “Ketiga faktor ini secara psikologi mereka berinteraksi sehingga memunculkan perbuatan keji seseorang kepada manusia lainnya,” katanya.

(Natalia Bulan)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement