Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Mengenal Farzah, Mahasiswa Berprestasi yang Pertama Kali Nonton Bola Langsung di Stadion Kanjuruhan

Natalia Bulan , Jurnalis-Selasa, 25 Oktober 2022 |11:30 WIB
Mengenal Farzah, Mahasiswa Berprestasi yang Pertama Kali Nonton Bola Langsung di Stadion Kanjuruhan
Farzah Dwi Kurniawan Jhovhanda, mahasiswa UMM yang jadi korban Tragedi Kanjuruhan/Dok. UMM
A
A
A

MALANG - Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berduka karena kehilangan seorang mahasiswa berprestasinya yang merupakan korban Tragedi Kanjuruhan.

Dikutip dari laman resmi UMM, mahasiswa bernama Farzah Dwi Kurniawan Jhovhanda ini mengembuskan napas terakhirnya pada Minggu (23/10/2022).

Diketahui, ia adalah mahasiswa jurusan Teknik Sipil di UMM yang menjadi korban ke-135 Tragedi Kanjuruhan yang meninggal dunia.

Ia sempat dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Saiful Anwar selama 23 hari.

Kondisinya sempat membaik namun pada akhirnya malah semakin menurun.

Farzah yang asli orang Malang merupakan mahasiswa yang berdedikasi dan berprestasi. Hal itu yang diungkapkan oleh salah satu temannya, Fathur Rizqi.

Farzah merupakan teman yang aktif untuk berkontribusi dan belajar hal baru. Terbukti dari dedikasinya untuk lembaga semi otonom (LSO) Surya.

Ia dipercaya mengemban tugas di bidang riset dan pengembangan. Bahkan juga pernah mewakili UMM di ajang Kompetisi Bangunan Gedung Indonesia (KBGI).

“Farzah adalah salah satu teman yang gigih. Baik pada proses perkuliahan atau sebagai tim Surya. Saat mewakili Kampus Putih, ia juga menunjukkan kegigihan itu. Bekerja keras membuat inovasi untuk memenangkan kompetisi,” terangnya.

Fathur, sapaan akrabnya melihat bahwa Farzah memang memiliki hobi bermain sepak bola. Tapi sejauh yang ia tahu, temannya itu sebelumnya hampir tidak pernah menonton sepak bola secara langsung di stadion.

Pertandingan Arema melawan Persebaya awal Oktober lalu menjadi kesempatan pertamanya untuk menonton langsung.

“Saya kaget ketika diberitahu Farzah meninggal. Apalagi usai magrib keadaannya dia membaik. Namun sekitar jam setengah delapan malam kondisi yang memburuk dan akhirnya mengembuskan nafas terakhirnya. Farzah adalah sosok yang sopan. Tidak jarang, kalau bicara dengan teman-temannya menggunakan bahasa krama. Bahkan tugasnya di LSO Surya juga selalu diselesaikan dengan baik,” kata ketua tim LSO Surya UMM itu.

Rasa kehilangan juga dirasakan oleh pihak Kampus UMM, khususnya sivitas akademika jurusan Teknik Sipil Kampus Putih.

Farzah yang juga turut membantu sebagai asisten laboratorium Muhammadiyah Applied Technologi Center (MATC). Ia dikenal sebagai asisten yang ramah dan tak segan membantu junior-juniornya untuk memahami berbagai materi.

“Almarhum merupakan mahasiswa yang aktif baik akademik maupun dalam aktivitas LSO Surya. Ia beberapa kali mewakili UMM dan tahun ini juga menjadi panitia tim yang mendukung para finalis ke final KBGI dan Kompetisi Jembatan Indonsia tahun ini. Tapi kehendak Allah berkata lain dan tentu tidak bisa diubah. Semoga amal ibadah almarhum diterima dan diampuni kesalahannya,” terang sekretaris jurusan teknik sipil UMM, Dr. Ir. Moh. Abduh, ST., MT., IPM., ACPE., ASEAN Eng.

(Natalia Bulan)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement