Rumus Kimia Timah: Pengertian, Sifat, Unsur dan Manfaatnya
JAKARTA - Timah adalah sebuah unsur kimia dalam tabel periodik dengan simbol Sn. Lambang Sn ini diambil dari bahasa latin timah yaitu Stannum.
Timah menduduki urutan ke-49 sebagai unsur yang paling melimpah di alam. Dengan negara produsen utama dari timah, yaitu Tiongkok, Indonesia, Peru, dan Brasil.
Sumber timah paling umum yang ada di alam adalah kasiterit (SnO), ia merupakan bentuk oksidasi timah.
Sifat Kimia Timah
Dikutip dari Rumus Hitung, berikut adalah sifat-sifat kimia yang dimiliki timah.
1. Memiliki sifat tahan karat ketika terkena air tetapi tidak tahan karat jika terkena asam dan alkali.
Saat terkena air ataupun oksigen pada suhu kamar, timah tidak terpengaruh, menjadikan timah tidak mudah berkarat atau korosi.
2. Timah biasanya digunakan sebagai lapisan pelindung untuk logam lain.
Hal ini dikarenakan lapisan timah berguna untuk mencegah oksidasi lanjutan oleh oksigen yang ada di udara atau air.
3. Pada suhu tinggi timah dapat bereaksi dengan oksigen membentuk oksida timah
4. Timah dapat bereaksi lambat dengan asam encer seperti asam klorida (HCI) dan asam sulfat (H2SO4).
5. Mudah larut dalam asam pekat dan dalam larutan alkali panas.
6. Timah bereaksi dengan unsur-unsur halogen sehingga membentuk senyawa seperti timah klorida dan timah bromida.
Manfaat Serta Kegunaan Timah
Masih dikutip dari Rumus Hitung, pada negara-negara maju seperti Amerika dan Inggris, timah banyak digunakan sebagai bahan produksi solder.
Solder adalah paduan timah dengan timbal yang memiliki titik didih rendah. Biasanya, solder digunakan untuk menggabungkan dua logam.
Bersama dengan tembaga, timah juga bisa digunakan dalam pembuatan paduan perunggu.
Perunggu sendiri seringkali digunakan sebagai bahan medali, pembuatan kawat, alat-alat listrik, alat pengukur air, dan juga digunakan pada industri pembuatan katup perunggu.
Timah dengan jenis foil juga biasanya digunakan untuk membungkus makanan seperti permen, tembakau, atau produk lainnya.
Penggunaan timah foil ini bertujuan untuk melindungi produk yang dibungkusnya dari kontak langsung dengan udara.
Namun dikarenakan harganya yang terbilang cukup mahal, orang-orang mengambil alternatif lain dan lebih sering menggunakan alumunium foil karena harganya yang lebih murah.
(Natalia Bulan)
