JAKARTA - Berikut ini adalah 5 fakta tentang Bulan Purnama Stroberi Super, mulai dari penamaan hingga dampaknya saat puncak fenomena ini terjadi.
Dikabarkan fenomena langit Bulan Purnama Stroberi Super (Full Strawberry Supermoon) akan terjadi sore nanti dan bisa disaksikan di Indonesia.
Diketahui, Bulan Purnama Stroberi Super adalah fenomena Purnama yang terjadi setiap bulan Juni dan definisinya dapat dipakai untuk fase Bulan Baru.
Dikutip dari laman EDUSAINSA BRIN (LAPAN), menjelaskan meski namanya adalah Purnama Stroberi, maka nantinya Bulan akan berubah warna menjadi kemerahan dan lancip seperti buah strawberry.
Yuk, simak fakta-fakta terkait Bulan Purnama Stroberi Super yang akan terjadi sore hari ini selengkapnya di sini!
1. Tentang namanya
Peneliti Pusat Riset Antariksa BRIN, Andi Pangeran memberikan penjelasan tentang pemberian nama ini karena dalam The Farmer's Almanac (Almanak Petani Amerika) menandakan buah strawberry dipanen pada bulan Juni.
"Penamaan ini semata-mata untuk menandai musim yang timbul pada waktu-waktu tertentu bagi penduduk asli Amerika," kata Andi dalam keterangan resminya.
2. Terbilang istimewa
Menurut Andi, Bulan Purnama Stroberi yang terjadi kali ini terbilang istimewa karena bertepatan dengan Bulan Purnama Super (Full Supermoon) atau secara teknis disebut sebagai Perigeal Full Moon (Purnama Perige).
3. Kapan terjadinya?
Andi kembali menjelaskan bahwa Fenomena Bulan Purnama Stroberi Super akan berlangsung hari ini, Selasa (14/6/2022) mulai pukul 17.00 WIB.
Fenomena ini juga akan bisa disaksikan di seluruh wilayah Indonesia.
4. Dampak Bulan Purnama Stroberi Super
Diketahui, fenomena ini ternyata dapat menimbulkan pasang laut yang lebih tinggi dibandingkan dengan hari-hari biasanya.
"Pasang laut ini, disebut juga sebagai pasang purnama," kata Andi.
Andi menjelaskan bahwa hal ini terjadi karena konfigurasi Matahari-Bumi-Bulan atau Matahari-Bulan-Bumi yang segaris dan mengakibatkan masing-masing gaya diferensial (gaya pasang surut) yang ditimbulkan oleh Bulan dan Matahari memiliki arah yang sama.
5. Imbauan untuk hindari dampaknya
Melihat dampak dari Bulan Purnama Stroberi Super, Andi mengingatkan agar perlu mewaspadai pasang laut tertinggi pada hari ini.
Ia juga mengimbau para nelayan untuk tidak melaut antara dua hari sebelum hingga dua hari sesudah puncak fenomena ini yaitu antara 12-16 Juni.
"Perhitungan ini, semata-mata hanya mempertimbangkan faktor astronomis saja dan tidak mempertimbangkan gelombang laut akibat badai angin," tegasnya.
(Natalia Bulan)