JAKARTA - Wirda Mansur, yang merupakan anak dari Ustadz Yusuf Mansur, mendadak viral media sosial. Setelah sebelumnya salah satu akun Twitter membuat sebuah thread yang berisikan bukti-bukti bahwa Wirda Mansur berbohong soal riwayat pendidikannya.
“Sorry I have to say this, Wirda Mansur is totally a liar. Di Linkedin nulis kuliah di Oxford, di highlight qna beda lagi, dan faktanya kuliah di univ bapanya dewe” tulis akun @str*wb*ll di salah satu unggahannya, dengan mencantumkan beberapa bukti foto.
Baca Juga: Bocoran dari Ketua LTMPT Agar Lulus Tes Masuk Kampus Negeri
Sebelumnya, Wirda Mansur telah memberikan klarifikasinya lewat story akun Instagram pribadinya @wirda_mansur. Tetapi hal tersebut malah semakin membuat nama Wirda Mansur ramai diperbincangkan oleh warganet, karena isi dari klarifikasinya yang dianggap tidak sesuai dengan data yang ada.
Kini, giliran sang ayah, Ustadz Yusuf Mansur, yang memberikan klarifikasi mengenai anaknya yang dituduh berbohong oleh warganet. Dalam klarifikasinya, ia juga memberikan penjelasan mengenai riwayat pendidikan anaknya tersebut.
Dalam sebuah video Youtube yang diunggah oleh akun Beno Junianto, Ustadz Yusuf Mansur memberikan penjelasannya.
“Bismillah gaada yang ngaku-ngaku dari kami, dari saya papahnya, dan Wirda, bahwa Wirda lulusan Oxford. Bahwa Wirda sangat berpeluang kuliah di Oxford, iya. Karena pengalaman internasional beliau, mulai dari SD, saya udah bawa keliling nusantara, dan ke mancanegara, ketemu dengan syekh-syekh dan lain sebagainya. SMP kemudian di Jordan, Turki. SMA kemudian dititipkan ke Ustadz Syamsi Ali di New York, sekolah di sekolah islam, resmi sekolah islam di New York,” ujarnya.
Baca Juga: 15 PTS Terbaik di Indonesia versi Webometrics 2022, Ini Daftarnya
Ia menjelaskan, setelah menempuh pendidikan di New York, sang anak melanjutkan sekolah di Washington DC, dan mengambil kursus di Lado International Institute, untuk mendapat I20, agar mempermudahnya kuliah di Amerika.
“Tapi kemudian beliau mau belok, swing ke Inggris. Nah, kemudian cara menyiasatinya adalah ikut workshop-workshop dan courses di Oxford. Dan oxford itu kan kayak kota, kalau ga diterima di A, di B, di C, di D,” lanjut Ustadz Yusuf Mansur.
Selain itu, ia berpendapat bahwa, memang susah untuk mendapat beasiswa, lebih mudah jika membayar. “Dan kalau bayar itukan ada Allah, tinggal Dhuha, sholawat, sedekah, beres itu. Dan kejadian gitu, mau masuk dimana aja gampanglah, asli gampang, ada Allah,” ucapnya.
Ia menuturkan, bahwa hal tersebutlah yang selalu ia ajarkan kepada anak-anaknya dan kepada siapa saja yang mau percaya.
Kemudian ia menjelaskan kembali, jika benar pada akhirnya Wirda, sang anak, resmi terdaftar dan berkuliah di Buckingham University (UoB). Tetapi karena pandemi Covid-19, sang anak terpaksa mengikuti kuliah secara daring di Indonesia. Di lain sisi ia merasa beruntung karena sang anak belum sempat berangkat ke Inggris, karena takut bila sang anak terjebak lockdown di sana.
Karena kuliah yang dilakukan secara daring di Indonesia, Wirda akhirnya mengikuti kuliah di Institut Daarul Qur’an (IDAQU) milik sang ayah. “Nah, Wirda kemudian ikut kuliah di Institut Daarul Qur’an. Karena, dalam tanda petik ya, punya babehnya haha. Nah, dikelola oleh babehnya, bareng kawan-kawan gitu ya. Artinya, ya yang lebih berhak ikut kuliah ya ka Wirda lah. Sekalian mengalami experiences, pengalaman-pengalaman dan sekaligus bisa ngasih saran langsung, secara apa, pengalaman kuliah di Institut Daarul Qur’an,” ujar sang ayah.
Di akhir Ustadz Yusuf Mansur menjelaskan, dikarenakan perbedaan waktu antara Inggris dengan Indonesia, sang anak memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya ke Singapura.
“Nah, Wirda mau swing rencananya ke Singapura, karena online nya di Inggris itu, yaa bermasalah dengan perbedaan waktu, gitu. Buckingham University, sholla ‘ala nabi Muhammad!”.
(Arief Setyadi )