YOGYAKARTA - Angka kematian akibat Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terus mengalami lonjakan, kebutuhan peti jenazah pun tak bisa dihindarkan.
Atas dasar itu, Departemen Teknologi Hasil Hutan (DTHH) dari Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) dan tim kemudian tergerak untuk memproduksi peti jenazah Covid-19 untuk meringankan beban kebutuhan tersebut.
“Setelah kita diinfo oleh satgas Covid UGM mengenai kekurangan suplai peti jenazah yang dialami oleh RS Sardjito dan RS Akademik. Setelah itu, kami di DTHH merasa terpanggil untuk ikut meringankan beban rumah sakit dengan menyediakan peti jenazah buatan kita sendiri,” tutur Kepala DTHH, Dr. Sigit Sunarta, seperti dikutip dari ugm.ac.id.
Baca juga: PPKM Diperpanjang, Sosiolog UGM : Bantuan Keluarga Miskin Harus Jadi Perhatian Khusus
Sigit mengatakan, produksi peti jenazah ini merupakan kerja sama dengan Karbolo Community-relawan bencana Gamping Sleman, donatur serta para mahasiswa. Ada dua tempat produksi yang digunakan, satunya di Gamping, Sleman dan satunya lagi di workshop Pengolahan Kayu DTHH di Klebengan.
Baca juga: 63 Prodi UGM Berakreditasi Internasional
Sejauh ini, DTHH dan tim telah menyalurkan sebanyak 10 peti jenazah kepada RS Akademik pada Minggu, 18 Juli 2021 lalu. 10 peti jenazah lainnya dikabarkan sedang berada dalam proses pengiriman tadi malam.
“Yang sudah jadi kita serahkan RSA ada 10, selanjutnya 10 berikutnya hari ini kita kirim. Minggu depan kira-kira 10 lagi. Insyaallah,” pungkasnya. (din)
(rhs)