Kredibilitas Jadi PR Utama Media di Era Digital
JAKARTA - Media harus beradaptasi dalam menghadapi kemajuan teknologi. Di era sekarang ini, mempertahankan kredibilitas media menjadi hal penting.
"Apapun platformnya, apakah itu TV, apakah itu radio, apakah itu digital, itu bisa berubah. Tapi yang tidak bisa berubah adalah reliability and credibility," ujar multimedia international broadcaster Vina Mubtadi dalam webinar bertajuk "Transformasi Jurnalistik Menuju Industri Media Digital" yang digelar Stikom Interstudi Jakarta, Jumat (16/7/2021).
Dia melanjutkan, menghindari plagiarisme adalah salah satu upaya untuk mempertahankan kredibilitas suatu media. Kemudahan dalam mencari dan mendapatkan informasi sebaiknya dimanfaatkan dengan baik. Dia menegaskan, plagiarisme merupakan satu tindakan ilegal yang tidak etis.
Baca juga: Inovasi Jadi Kunci Sukses Media di Era Digital
Baca juga: Meski Minta Maaf, Proses Hukum Kades Jenar soal Maki Pejabat Tetap Dilanjutkan
Verifikasi atau cek fakta juga penting untuk dilakukan dalam upaya memerangi misinformasi dan berita hoaks yang kerap kali terjadi di masyarakat.
"Terlebih, dalam kondisi pandemi Covid-19 yang kini tengah melanda Indonesia berita hoaks sering kali muncul di tengah-tengah masyarakat," kata dia.
Berdasarkan pernyataan Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate, hingga Maret 2021, Ada 1.470 Hoax Covid-19 yang tersebar di media sosial. Beberapa situs seperti CekFakta dan Mafindo dapat dimanfaatkan untuk memverifikasi kebenaran sebuah berita.
Baca juga: Langkah Jokowi Sidak Pabrik Oksigen Dinilai Sindiran Keras Simbolik ala Jawa
Kemajuan teknologi memang mendorong perubahan dalam berbagai aspek termasuk dunia jurnalistik. Media digital ini merupakan bentuk adaptasi yang patut dimanfaatkan sebaik mungkin meski memiliki tantangan tersendiri.
(Widi Agustian)
