JAKARATA - Salah satu ciri kampus berwawasan adalah mampu membaca apa yang bakal terjadi ke depan dan menyiapkan segala sesuatunya.
Misalnya saja kuliah berbasis sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Nah, kampus masa depan adalah yang mampu menerapkan pola ini, bahkan jauh sebelum terjadi pandemi Covid-19.
Co-Founder BSI Naba Aji Notoseputro mengatakan, jauh sebelum pandemi Covid-19 mewabah di Indonesia, pihaknya telah mengembangkan inovasi mengikuti perkembangan teknologi dalam melaksanakan PJJ atau sistem daring.
Baca Juga:Â Pendaftaran UTBK SBMPTN 2021 Tanggal 15 Maret, Ini 8 Faktanya
"Sudah 5 tahun yang lalu, kami menerapkan beberapa mata kuliah berbasis daring. Oleh karenanya, ketika pandemi Covid-19 terjadi, kami tidak kaget lagi dalam menerapkan sistem daring sepenuhnya," jelasnya dalam pesannya yang dikirim, Rabu (3/3/2021).
Lantas ditambah dengan adanya pandemi Covid-19 saat ini menuntut semua proses pendidikan termasuk juga perguruan tinggi untuk bisa melakukan penyesuaian dalam penyelenggaraan pendidikan. Salah satunya mengubah metode pembelajaran tatap muka (luring) menjadi daring saat pandemi.
Baca Juga:Â Kisah Anak Petani yang Berhasil Jadi Sarjana Kedokteran
Awalnya hanya beberapa matakuliah yang dijadikan e-learning, tapi semenjak adanya himbauan dari Kemendikbud, maka UBSI mengubah semua proses perkuliahan menjadi e-learning atau daring diseluruh mata kuliah.
"Hal ini dilakukan agar proses perkuliahan baik untuk mahasiswa dan dosen dapat berjalan dengan baik walau tidak melakukan tatap muka secara langsung. Bahkan, apabila masa pandemi Covid 19 telah berakhir, maka sebagian sistem pembelajaran daring ini tetap dilaksanakan," papar Naba.