JAKARTA - Letter of acceptance (LoA) baik conditional maupun unconditional merupakan bukti bahwa seorang calon mahasiswa sudah terdaftar di perguruan tinggi tujuan. Surat ini biasanya digunakan sebagai syarat mendaftar beasiswa ke luar negeri.
Meski begitu, tak semua kampus secara mudah memberi LoA kepada calon mahasiswa. Hal ini terjadi di beberapa kampus di Amerika Serikat (AS).
"Kampus ingin mengunggu hasil tes dan seleksi lainnya. Kalau sudah dijamin, baru LoA dikeluarkan. Nah, persyaratan di Indonesia kebalikan, yakni dapat LoA dulu untuk mendaftar beasiswa," sebut Staf Ahli Bidang Akademik Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti), Paulina Pannen, belum lama ini.
Salah satu beasiswa yang menggunakan LoA sebagai peryaratan, yakni Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Oleh sebab itu, untuk mengatasi masalah ini Paulina berharap ada kolaborasi sehingga peluang mahasiswa Indonesia kuliah di AS semakin besar.
"Perlu duduk bersama dengan pihak AS, bagaimana caranya untuk LoA. Dengan kolaborasi bisa saling percaya," tuturnya.
Menurut Paulina, saat ini kebanyakan penerima beasiswa kuliah di AS adalah mahasiswa master dan doktor. Sedangkan mereka yang kuliah ke AS untuk jenjang sarjana biasanya dari kalangan menengah di atas.
Follow Berita Okezone di Google News
(sus)
