Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Bangun Gerakan Pemuda, Dosen Unpad Raih Penghargaan dari ASEAN

Iradhatie Wurinanda , Jurnalis-Kamis, 01 September 2016 |17:04 WIB
Bangun Gerakan Pemuda, Dosen Unpad Raih Penghargaan dari ASEAN
Foto: Dok Unpad
A
A
A

JAKARTA - Salah satu Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (FK Unpad), dr Dani Ferdian berhasil meraih penghargaan ASEAN Youth Award melalui Senior Official Meeting on Youth ke-8 di Siem Reap, Kamboja. Penghargaan ini merupakan apresiasi terhadap pemuda terbaik ASEAN yang telah berkiprah dalam pembangunan kepemudaan.

dr Dani telah menginisiasi gerakan Volunteer Doctors yang bergerak di bidang sosial, kemanusiaan, dan kesehatan. Gerakan ini telah berdiri sejak 2009, yakni ketika dia masih menjadi mahasiswa tingkat dua di FK Unpad.

"Selain untuk memberikan manfaat kepada masyarakat, tujuan dari gerakan ini untuk membangun karakter, terutama para calon tenaga kesehatan dari sisi empati, kepekaan sosial, dan semangat kerelawananan," ucapnya dinukil dari laman Unpad, Kamis (1/9/2016).

Hingga saat ini, Volunteer Doctor telah menggerakan lebih dari 1.000 pemuda. Padahal, awalnya gerakan ini hanya dilaksanakan di Jawa Barat. Kemudian berkembang ke Jakarta, Yogyakarta, Sulawesi Selatan, hingga dikenalkan ke tingkat ASEAN. Bahkan, kini beberapa negara pun tertarik untuk menduplikasi kegiatan tersebut.

"Pemuda tersebut bukan hanya berasal dari bidang kedokteran, tetapi juga berasal dari bidang lain di rumpun kesehatan dan nonkesehatan. Jadi kolaborasi antar semua itu. Karena kan tujuannya selain memberi manfaat ke masyarakat sesuai dengan apa yang masyarakat butuhkan," terangnya.

Selain mahasiswa, kegiatan ini juga melibatkan sejumlah tenaga profesional dari berbagai bidang. Volunteer Doctirs juga mempersiapkan para calon profesional yang akan datang agar lebih humanis.

"Itulah kenapa kita mengolaborasikan antara profesional dan nonprofesional, dan kita pun tidak mengolaborasikan hanya bidang kedokteran karena dalam melakukan aktivitas medical social pun dokter tidak bisa melakukan itu sendiri, makanya butuh kolaborasi," sebutnya.

Pria kelahiran 5 April 1989 ini ke depan bertekad untuk semakin meningkatkan kualitas gerakan kepemudaannya untuk kemaslahatan masyarakat. Menurut dia, penghargaan bukanlah tujuan yang ingin raih. Sebab, berbagai aktivitas kepemudaan yang ia lakukan merupakan passion yang dijalankan agar dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan para pemuda.

"Dengan mendapatkan penghargaan seperti ini tanggung jawab kami menjadi lebih besar karena kami harus lebih baik, dari segi kualitas gerakan, maupun dengan melahirkan gerakan serupa di provinsi lain bahkan ASEAN. Kemanfaatannya pun harus dapat dirasakan hingga di tingkat ASEAN," pungkas peraih penghargaan Pemuda Pelopor Berprestasi Terbaik tingkat Nasional dari Menteri Pemuda dan Olahraga RI 2015 untuk bidang Sosial, Budaya, Pariwisata, dan Bela Negara itu.

(Susi Fatimah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement