JAKARTA - Memiliki kecerdasan di atas rata-rata tentu membuat seseorang istimewa. Apalagi jika kejeniusan itu melekat pada seseorang yang masih belia.
Sejumlah remaja ini memiliki tingkat kecerdasan yang tidak biasa. Bahkan, mereka digadang-gadang siap untuk menggantikan fisikawan genius, Albert Einstein.
Lahir pada 2003 di Amerika Serikat, kegeniusan Tanishq Abraham nampaknya menurun dari keluarga. Bahkan, dia dan saudara perempuannya menjadi anggota Mensa, perkumpulan orang super genius, saat masih berusia empat tahun.
Kegeniusan Tanishq sendiri terlihat sejak usianya amat belia. Ketika masih berumur empat bulan, misalnya, Tanishq dapat membuka halaman buku dan menjawab berbagai pertanyaan berdasarkan isi bacaannya.
Saat umurnya enam tahun, dia mulai belajar di sekolah online jenjang SMA. Di saat yang sama, Tanishq juga mengambil beragam mata kuliah online seperti kimia dan paleontologi. Ketika berusia tujuh tahun, dia mendaftar untuk mata kuliah geologi dan astronomi serta menjadi pelajar terbaik di kedua pelajaran tersebut. Dua tahun kemudian, Tanishq sudah menyelesaikan sepertiga kuota mata kuliah yang harus dipenuhi untuk mendapat gelar setara lulusan akademi komunitas. Bahkan, dia meraih nilai IPK 4,0.
Di usia 11 tahun, Tanishq meraih tiga gelar sarjana dari American River College (ARC) di Sacramento, Amerika, Serikat (AS). Gelar sarjana diraihnya di bidang matematika, ilmu fisika, dan studi bahasa asing.
Selain jenius di bidang akademis, Tanishq juga jago di bidang musik. Sejak umur tiga tahun, dia belajar piano. Di waktu senggang, Tanishq suka berenang dan bermain catur.