JAKARTA - Saat mengingat Saturnus, hal pertama yang muncul dalam bayangan kita adalah cincinnya begitu indah dan spektakuler. Sejak SD, siswa mempelajari, hanya planet ini yang memiliki keindahan cincin. Namun katanya, cincin ini bakal menghilang lho, kenapa ya?
Cincin Saturnus pertama kali diamati oleh Galileo Galilei pada tahun 1610 melalu teleskop sederhana. Dikutip dari laman akun Instagram @bosschaobservatory dan NASA mengkonfirmasi bahwa cincin Saturnus akan "menghilang" di tahun 2025.
Ternyata, Ccncin Saturnus seakan-akan menghilang akibat perubahan kemiringan poros orbit Saturnus terhadap Bumi yang sedemikian rupa menjadikan orbit yang sempurna tampak samping sebuah garis tipis saja. Pengamat Saturnus memanfaatkan sisa waktu untuk mengamati Saturnus sebelum cincinya "menghilang" di bulan Maret 2025.
Setelah cincin Saturnus hilang dan partikel-partikelnya jatuh ke permukaan planet, partikel-partikel tersebut akan tercampur dengan materi yang ada di Saturnus. Saturnus memiliki atmosfer yang terdiri dari gas-gas seperti hidrogen dan helium, serta lapisan awan yang terdiri dari amonia, metana, dan partikel-partikel es.
Partikel-partikel yang jatuh ke permukaan Saturnus kemungkinan akan tercampur dengan atmosfer dan lapisan awan planet tersebut. Mereka dapat berinteraksi dengan gas-gas dan partikel lainnya di atmosfer, dan mungkin juga terjadi proses kimia atau perubahan fisik tertentu. Namun, karena Saturnus adalah planet gas raksasa yang tidak memiliki permukaan padat seperti bumi, partikel-partikel tersebut tidak akan jatuh ke lapisan dalam planet.
BACA JUGA:
Namun, penting untuk dicatat bahwa prediksi mengenai hilangnya cincin Saturnus pada tahun 2025 masih dalam tahap penelitian dan spekulasi. Ilmuwan terus mempelajari dan mengamati perubahan yang terjadi di Saturnus untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang fenomena ini.
(Marieska Harya Virdhani)