BOGOR - Perubahan iklim yang kian meluas di Bumi sebagai dampak pemanasan global, emisi karbon, dan polusi. Akademisi tergerak untuk mengatasi masalah ini.
Rektor Seoul National University (SNU) Prof RYU Hong Lim menyampaikan orasi dalam sidang terbuka di IPB University. Rektor Seoul National University, Prof RYU Hong Lim menyampaikan orasi nya yang berjudul "Role of Academic in a Changing Era: IPB-SNU Collaboration for a Shared Future."
Ia mengatakan bahwa SNU memiliki visi untuk membina talenta global, membangun ekosistem pengetahuan yang inovatif, menciptakan nilai-nilai sosial berbasis pengetahuan, dan membangun landasan bagi pengembangan universitas yang berkelanjutan. Risiko global ini akan menjadi tantangan dalam 10 tahun ke depan.
“Demi mencapai tujuan global bersama seperti tujuan sustainable development goals dan restorasi ekosistem. Kolaborasi ini juga untuk menghadapi tantangan dan risiko global selama 10 tahun ke depan," katanya dalam keterangan resmi kepada Okezone, dikutip Selasa (26/9/2023).
Prof RYU Hong Lim menerangkan, kolaborasi tersebut memiliki potensi untuk menghasilkan pertumbuhan dalam kapasitas pendidikan dan penelitian. Tidak hanya itu, kolaborasi ini dapat memberikan kontribusi sinergis terhadap pembangunan negara, memperkuat kesiapan dalam merespons terhadap krisis berskala global.
“Kolaborasi tersebut juga diharapkan dapat berkontribusi untuk pengembangan negara Indonesia dan Korea Selatan,” katanya.
BACA JUGA:
Rektor IPB University Prof Ari Satria yakin bahwa kolaborasi jangka panjang IPB University dan SNU akan membuka lebih banyak peluang baru dalam menjawab permasalahan global seperti perubahan iklim, lahan gambut, dan emisi karbon. Salah satunya inovasi pertanian untuk mendukung ketahanan pangan, membangun infrastruktur hijau, energi terbarukan, industri hijau dan bioteknologi.
(Marieska Harya Virdhani)