Pentingnya Eksistensi Pohon di Tengah Polusi Udara Jakarta

Marieska Harya Virdhani, Jurnalis
Kamis 24 Agustus 2023 13:45 WIB
Pentingnya Eksistensi Pohon di Tengah Polusi Udara Jakarta (Foto: Departemen Kehutanan New Zealand)
Share :

JAKARTA - Eksistensi pohon di tengah buruknya kualitas udara di Jakarta sangat dirasa penting. Pasalnya, berdasarkan data IQAir, Jakarta menduduki peringkat pertama sebagai kota dengan polusi udara terburuk di dunia.

Ada banyak faktor yang menjadikan kualitas udara Jakarta tidak baik-baik saja. Namun yang jelas, di bulan Mei, Juni, Juli, Agustus setiap tahunnya lebih buruk dibanding bulan-bulan lainnya.

Alasannya karena adanya pengaruh siklus musim. Pada bulan April sampai September adalah musim kemarau. Pada fase ini angin bertiup dari timur yang kondisinya kering serta membawa debu dan partikel lebih banyak.

Di sisi lain, faktor pembangunan dan moda transportasi juga berperan terhadap tercemarnya kualitas udara di langit Jakarta.

Dikutip dari Petunjuk Teknis Penanaman Spesies Pohon Penyerap Polutan Udara, Kementerian Lingkungan Hidup, Kamis (24/8/2023), beberapa tahun belakangan ini, pesatnya pembangunan menyebabkan banyak pohon ditebang dan dikorbankan.

Hilangnya satu pohon telah memutus mata rantai kehidupan. Beberapa jenis hewan berkurang jumlahnya dan hampir punah karena habitat mereka rusak.

Penebangan pohon menyebabkan panas bumi meningkat, jumlah pasokan oksigen semakin berkurang dan tingkat polusi udara cenderung meningkat.

Demikian pula jumlah pasokan air dalam tanah semakin berkurang sehingga mengakibatkan masyarakat kesulitan memperoleh air bersih.

Berbagai penelitian membuktikan, 1 hektare ruang terbuka hijau yang dipenuhi pohon besar menghasilkan 0,6 ton oksigen untuk 1.500 penduduk per hari (penelitian lainnya mengatakan 1 pohon besar menghasilkan oksigen 1,2 kilogram per hari).

"Juga menyerap 2,5 ton karbon dioksida per tahun, menyimpan 900 m3 air tanah per tahun, mentransfer air 4.000 liter per hari, menurunkan suhu 5°C-8°C, meredam kebisingan 25%-80%, dan mengurangi kekuatan angin 75%-80%," demikian dikutip dari data KLH.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Edukasi lainnya