Viral Mahasiswa Satu Kelas Kompak Pakai Seragam SMA, Buat Dosen Kebingungan

JAKARTA - Belakangan ini jagad maya dibuat heboh dengan aksi mahasiswa yang kompak mengenakan seragam SMA ketika mengikuti kelas perkuliahan.

Bahkan, kekompakan mahasiswa satu kelas itu sampai-sampai membuat dosen pun terkaget.

Usut punya usut, video yang memperlihatkan puluhan mahasiswa yang memperlihatkan keseruan kuliah sembari mengenakan seragam putih abu-abu itu berasal dari unggahan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM).

Video itu diunggah oleh pemilik akun media sosial Tiktok @kiwiikiaw dan langsung viral.

Bahkan video yang telah diunggah sejak 4 hari lalu itu sudah dilihat sebanyak 1,1 juta kali.

Video berdurasi 36 detik itu memperlihatkan suasana kelas mahasiswa layaknya pelajar SMA.

"High school in Yogyakarta," tulis keterangan video tersebut.

Uniknya, dalam video itu sempat merekam seorang dosen yang kebingungan. Sang dosen mengira dirinya salah masuk kelas.

Beragam komentar pun muncul dari tayangan video tersebut. Banyak dari netizen yang merasa ikut bernostalgia dengan masa-masa indah SMA sampai-sampai meninggalkan komentar unik.

"Kalau yang enggak tahu, dikira ada anak SMA lagi kunjungan," tulis akun @victoraa26.

"Seru Woy," tulis akun resmi UGM.

Tak hanya satu video, pemilik akun ternyata mengunggah 2 video yang juga menjadi viral di media sosial. Dalam video itu, pemilik akun juga menanyakan kepada beberapa temannya tentang asal usul SMA dulu.

Di antaranya ada yang menyebut lulusan SMAN 7 Yogyakarta, SMAN 3 Yogyakarta, SMA Kolase De Britto dan masih banyak lagi.

Lebih lucunya lagi, ada salah seorang Mahasiswa yang sedang asik menikmati bekal makanan yang dia bawa sendiri selayaknya anak SMA sungguhan.

Dari video ini, tak jarang dari para netizen yang mayoritas juga masih menempuh sekolah tinggi terinsipirasi untuk ikut melakukan hal serupa bersama teman-temannya di kampus.

Banyak dari mereka yang menganggap hal demikian merupakan sesuatu yang menyenangkan dan seru.

Dari tayangan video tersebut, diketahui bahwa mereka adalah mahasiswa yang berasal dari Prodi Pembangunan Wilayah.

Hal ini pun dibenarkan oleh Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Pengajaran dan Kemahasiswaan Fakultas Geografi, Muhammad Kamal.

Muhammad Kamal mengatakan bahwa aksi tersebut hanyalah seru-seruan mahasiswa fakultasnya." Iya benar," katanya singkat saat dihubungi.

(Natalia Bulan)