Mengenal Iceberg yang Menjadi Penyebab Kapal Mewah Titanic Karam

Ajeng Wirachmi, Jurnalis
Kamis 14 Juli 2022 16:48 WIB
Ilustrasi/Unsplash
Share :

JAKARTA - Kapal penumpang termewah Titanic karam pada 15 April 1912 saat tengah berlayar dari Southampton, Inggris menuju New York, AS.

Titanic harusnya mengarungi lautan selama 4 hari untuk tiba di tujuan. Namun, kapal ini tenggelam di Samudra Atlantik utara.

Melansir laman US News, jumlah penumpang tewas dalam insiden tersebut sebanyak 1.500 orang. Sementara itu, total penumpang yang diangkut Titanic adalah 2.200 orang.

Dari hasil penyelidikan, kapal mewah tersebut menabrak gunung es atau iceberg.

Sejak kejadian itu, gunung es menjadi satu hal yang terus menjadi perhatian dan bahan penelitian. Banyak pihak yang mengulas terkait fenomena tersebut dan bagaimana gunung es bisa terbentuk.

Bahkan, iceberg masuk dalam jajaran Google Trends Indonesia pada 14 Juli 2022.

Melansir laman National Ocean Service milik Amerika Serikat (AS), gunung es sejatinya adalah es yang pecah dari gletser atau lapisan es.

Setelahnya, es tersebut akan mengambang di perairan luas dan mudah dilihat. Berkenaan dengan gunung es ini, hanya 10% yang terlihat di permukaan air. Selebihnya, 90% gunung es berada di bawah permukaan laut.

Es di lautan bisa diklasifikasikan sebagai gunung es jika memiliki ketinggian hingga lebih dari 16 kaki di atas permukaan laut.

Ketebalannya pun berkisar antara 98 sampai 164 kaki. Sementara itu, es harus menutupi area dengan luas setidaknya 500 meter persegi (2.382 square feet).

Terdapat 2 potongan es yang lebih kecil dan dikenal dengan nama bergy bits dan growlers.

Keduanya juga berasal dari gletser yang pecah. Bergy bits sendiri memiliki ukuran sedang sampai besar, mencapai 99,9 hingga 306,48 meter persegi (1.076 sampai 3.299 square foot).

Sementara itu, ukuran yang lebih kecil dimiliki oleh growlers. Es ini hanya seukuran grand piano yang membentang sekitar 3 kaki di permukaan laut.

Apabila ditilik lebih dalam, gunung es diklasifikasikan menjadi beberapa jenis.

Namun, hanya 2 jenis yang terkenal sekaligus banyak dijumpai, yakni bentuk tabular dan non-tabular.

Gunung es dengan bentuk tabular mempunyai puncak datar dengan sisi curam.

Sementara yang non-tabular, memiliki menara dan kubah.

Menurut informasi dari National Geographic, sebagian besar es di wilayah bumi bagian utara berasal dari gletser di Greenland.

Gletser tersebut lalu hanyut lantaran derasnya arus menuju Samudra Atlantik utara. Untuk es di bumi bagian selatan, umumnya berasal dari Benua Antartika.

(Natalia Bulan)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Edukasi lainnya